Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 32)

Artikel Lepas

Inspirasi untuk Anak Tapal Batas

Memiliki mimpi dan obsesi adalah salah satu anugrah terbesar bagi setiap manusia. Mimpi dan obsesi menjadi penanda bahwa seseorang masih sadar akan kodratnya sebagai manusia. Obsesi juga menunjukan bahwa manusia masih memiliki harapan untuk hidup. Tanpa dua hal ini, maka manusia bisa dikatakan sebagai seseorang yang meninggal sebelum waktunya. Sebab mimpi dan obsesi tidak pernah lepas dari aktifitas manusia sehari-hari. Dialah yang menjadikan kerja jadi produktif, tantangan menjadi motivasi, kemudahan adalah peluang dan kegiatan belajar menjadi menyenangkan.

Baca selengkapnya »

Suara dari Tapal Batas

Benar, aku tidak akan dapat menjadikan mereka yang mati, mendengar permintaan anak-anak ini. Tidak pula menjadikan orang-orang yang tuli, mendengar panggilan anak-anak yang tak tahu cara meminta. Karena mereka sedang berpaling, menampakkan punggungnya yang kokoh. Dan aku tidak akan pernah bisa menghadapkan wajah mereka kesana. Ke tempat para anak tapal batas berpijak bak patok perbatasan. Aku tidak dapat menjadikan seorang pun mendengarkan hal ini, kecuali orang-orang yang peduli dan mau bertindak membentang kebaikan untuk anak tapal batas negeri ini

Baca selengkapnya »

Tentang Sebuah Kemenangan

Banyak orang yang berguguran saat menempuh jalan menuju kemenangan. Bisa jadi, kemenangan dengan langkah yang ditempuhnya hanya tinggal beberapa langkah lagi. Namun, orang yang tidak berjiwa kuat pasti menghentikan langkahnya dan hanya bisa termenung menyesali keputusan yang diambilnya ketika semua sudah berakhir. Sebelum penyesalan datang, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan pencapaiannya. Allah tak akan menyiakan apa yang telah diperjuangkan oleh kita. Jika yang kita lakukan memang sebuah hal yang diperbolehkan.

Baca selengkapnya »

Film Islami Indonesia dan Krisis Cinta

Sebut saja film yang belum lama ini rilis, Alif Lam Mim, film yang disebut bagus oleh sebagian netizen. Juga ada film Islami yang nyata-nyata pembahasannya hanya mengenai cinta dan kegalauan pencarian jodoh. Ini kemudian membuat saya berpikir, apakah umat Islam Indonesia juga kehausan cinta? Saya rasa, tak perlu ada bumbu kisah cinta semacam itu dalam pembuatan film-film Indonesia. Karena sebagian besarnya adalah penganut Islam, yang mesti sudah paham akan makna cinta sejati, pengejawantahan cinta yang luhur kepada keluarga, kepada Allah SWT dalam ibadah, cinta kepada Nabi SAW, kepada sesama.

Baca selengkapnya »

Man Jadda Wajada

Bila dilihat dari masing-masing suku kata, kata Man berarti siapa, Jadda berarti bersungguh-sungguh, sementara Wajada berarti berhasil, maka bila di artikan secara keseluruhan, kata Man Jadda Wajada memiliki makna "barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil". Dari pepatah ini kesungguhan menjadi kata kuncinya atau aspek pokok dalam meraih hajat atau impian seseorang, tanpa kesungguhan ini tentu harapan dan impian itu hanyalah bak kelebat angin yang lewat saja.

Baca selengkapnya »

Pembelajar Sejati

Kekaguman saya hari ini adalah pada siswa-siswanya. Mereka bukanlah anak-anak muda pengejar ijazah. Akan tetapi mayoritas orang-orang tua yang sudah lanjut usia. Bahkan untuk melihat tulisan di papan tulis pun sudah kurang jelas. Walaupun mereka menggunakan kaca mata berlensa. Sesekali kulihat mereka menundukan kepala sambil menerawang papan tulis untuk melihat tulisan dari sisi lensa yang bisa terlihat jelas. Bahkan mereka sering memangil tutornya untuk memperjelas suatu materi yang mereka terima.

Baca selengkapnya »

Syarat Memesan Tiket ke Surga

Ternyata tiket ke surga bisa dipesan oleh siapa saja. Kaya, miskin, tua, muda, pejabat, rakyat jelata. Semuanya berpotensi untuk mendapatkannya. Hanya satu syaratnya, Islam dan pastinya kesungguhan mengamalkan ajarannya. Hanya satu rukunnya, Islam dan Tentunya kekuatan untuk meninggalkan segala larangan-laranganNya.

Baca selengkapnya »

Tafakur “Apa Tujuan Kita Ada”?

Taukah kita selama ini berlomba - lomba mengejar duniawi, sementara duniawi itu macam bayangan yang bila saja teraih akan tidak ada artinya sama sekali, sangat menipu. Manusia yang mengejar duniawi mati - matian laksana dungunya kucing yang mengejar bayangan tubuhnya sendiri. Semua itu mengajari saya cara bermuhasabah, belajar mencintai sesuatu yang lebih menjanjikan, yang dapat menuntun kita untuk dapat meraih kebahagiaan yang hakiki kelak, menuntun kita untuk kebal akan magnit - magnit setan yang menarik kita terperosok dalam tebing yang penuh api dan batu yang membakar, hingga menciptakan sengsara yang abadi.

Baca selengkapnya »

Awal Kelahiran Ikhwanul Muslimin, Hari di Mana Semuanya Bermula

Hasan bin Abdurrahman Al-Banna, pemuda dua puluh dua tahun yang santun lagi memesona itu kemudian menyampaikan kata-kata kepada keenamnya; “Kita adalah saudara (ikhwah) dalam berkhidmat untuk Islam. Maka dengan demikian, perkumpulan kita selayaknya disebut Al-Ikhwanul Muslimin”. Mereka semua bersyukur. Hari-hari ke depannya mungkin tak akan berjalan mudah. Tapi mereka telah memulainya. Dan mereka yakin, Allah akan menolong perjalanannya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization