Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 21)

Artikel Lepas

Jangan Korbankan Agamamu

Suatu ketika saya jalan-jalan menyusuri sebuah perkampungan di pinggiran kota Solo, ternyata masih ada juga daerah yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ingin rasanya saya membantu mereka tapi apa daya saya belum bisa. Tidak sengaja saya bertemu dengan seorang tukang jamu keliling dengan sepeda ontel. Panjang lebar saya bercerita tentang kisah keluarga yang rela menjual agama dengan sekardus mie instan. Saya bertanya kepada pedagang itu. Bagaimana jika ibu dicukupi kebutuhan hidup sehari-hari, tapi ada syaratnya harus pindah agama? Tanya saya. Dengan jelas dan tegas Ibu tersebut menjawabnya. Meskipun saya hidup menderita, harus banting tulang dalam bekerja, tapi saya tetap istiqomah di dalam beragama Islam, jawab Ibu tersebut. Saya salut mendengar jawaban ibu tersebut. Suatu prinsip hidup yang harus dipegang teguh sampai akhir hayat. Memang, tidak bisa dibohongi bahwa sebuah kemiskinan dekat dengan kekufuran. Tapi, ada juga kekayaan yang melimpah ruah bisa dekat dengan kekufuran.

Baca selengkapnya »

Mentalitas Muslim Juara

Ya, karena beliau dan sahabat-sahabat Rasulullah saw dibentuk untuk menjadi muslim yang memiliki mentalitas yang tinggi, mentalitas para juara, mentalitas para pemimpin, sebab jika tidak memiliki cita-cita dan mentalitas yang tinggi maka mungkin kita tidak akan bisa membaca Al Qur’an dengan nyaman, jika Rasulullah dan para sahabat tidak memiliki cita-cita dan mentalitas yang tinggi, maka mungkin kita tidak akan bisa merasakan cahaya Islam seperti saat ini. Maka sebagai pemuda wajib bagi kita memiliki cita-cita dan mentalitas yang tinggi, mungkin efeknya tidak akan kita rasakan sekarang, tapi pemuda sekaranglah yang kelak akan menjadi pemimpin di masa akan datang.

Baca selengkapnya »

Petuahnya akan Selalu Kuingat

Waktu terus berjalan, hari demi hari, detik demi detik tak dapat ku hentikan ketika ku tengah berada di dekapannya. Ingin sekali rasanya setiap saat berada di pelukannya. Dekapannya hangat, mengusir ketakutanku dari segala hal yang membahayakanku. Sejak ku kecil, ibu selalu menanamkan keberanian pada diriku. Aku tidak boleh takut dengan kegagalan, jika gagal coba lagi, jika salah segera minta maaf. Petuahnya selalu ku simpan dalam benak, pesan darinya adalah kunci semangat dan keberanianku.

Baca selengkapnya »

Terima Kasih Paman, Kini Aku Berani Memberantas Kekhawatiran Masa Depan

Di samping sebagai murid SD yang banyak mainnya, aku memiliki paman yang sangat peduli dengan pendidikan para ponakannya. Namanya Ivan Ahda, ku panggil Mang Ivan, saat itu ia sedang menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan sangat aktif di organisasi kampusnya, mulai dari Senat FPsi UI 2005-2006 sampai koordinator Pusgerak BEM UI 2007. Ya, sangat sibuk memang, tapi ia tidak pernah lupa dengan keluarganya termasuk ponakannya. Terkadang ia main ke rumah untuk silaturrahmi dan mengajakku dan kakakku jalan-jalan ke toko buku.

Baca selengkapnya »

Berteduh di Awan Metropolitan

Sungguh... Kikuk saat menyaksikan sendiri para wanita dan balita itu menghadapi realistis peliknya hidup di ibu kota, layaknya para perantau pada umumnya... Mereka adalah beberapa dari sekian ratus ribu orang yang gagal mengadu nasib di perantauan. Lalu? Yang perlu di sayangkan adalah kelancangan dan kenekatan mereka, barangkali mereka hidup miskin, kekurangan dan jauh dari perhatian pemerintah di kampung halaman,, namun tidak seharusnya mereka jadikan itu sejumlah alasan dan argumentasi untuk meninggalkan kampung halaman mereka tanpa bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Baca selengkapnya »

Belajar Kokoh dari Nabi Ayyub AS

Begitulah seharusnya seorang muslim yang sejati, ujian dan cobaan itu pasti dan sesuatu yang haq menimpa setiap muslim, karena hakikatnya dunia adalah ranah kefanaan, ranah kenelangsaan dan penuh dengan cambukan yang menyakitkan. Namun kalau kita kokoh seperti Nabi Ayyub AS, memiliki kepercayaan yang tegak dan ajeg mengenai adanya sang Tuhan yang Maha Mengatur semuanya, di atasnya kita malah menjadi tahu dan dapat menuai ibrah berupa hikmah di baliknya. Seorang muslim yang sadar akan keberadaan Tuhannya ibaratnya seperti pohon yang berakar kuat, mau diguncang dan ditiup badai sedahsyat apapun masih tegak berdiri, bahkan semakin tinggi menjulang seiring jalannya masa kehidupan yang perlahan di jejakinya dari waktu ke waktu.

Baca selengkapnya »

Jasa Sol Sepatu yang Tak Kenal Lelah

Pria itu bernama Okip, ia rela bekerja keras demi membiayai kehidupan keluarganya. Panasnya matahari tidak membuat dirinya patah semangat, bahkan sebelum menetap di pasar ini, Okip pernah berkeliling menjajaki usaha sol sepatunya. Sosok pria yang sangat bertanggung jawab pada keluarga memang ada pada dirinya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization