Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 9)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Emas yang Datang

Bukan main senang hatiku meluap-luap melebihi mendapatkan berlian satu keranjang. Ini adalah peluang emas yang datang kembali. Impian yang sempat tertunda. Sempat aku merasa frustasi karena dulu tak bisa menghandiri interview karena lagi ditugaskan di Site Kalsel. Mulutku terus menerus mengucapkan kata alhamdulillah sambil mengelus-ngelus dada. Di balik misteri kegagalanku tahun 2004 kini terbayar di tahun 2006 setelah menikah. Kontan aku langsung menelpon istriku.

Baca selengkapnya »

‘Amolongo!’ Sapaku

Sudah menjadi tradisi penduduk lokal, jika melewati orang yang sedang duduk harus mengucapkan kata Amolongo (bentuk jamak dari Amole!). Sapaan tersebut sebagai bentuk penghargaan atau pun salam. Setelah mata terasa ngantuk, Ujang dan Tyo balik ke barak. Suasana barak memang lumayan luas. Ada dua tempat tidur susun dan empat loker kecil. Sementara di dekat meja ada pemanas ruangan. Meski memakai hiter, Ujang dan Tyo menggigil kedinginan. Baju dobel, kaos kaki dan kupluk adalah pakaian wajib setiap malam.

Baca selengkapnya »

Dua Puluh Ribu Perak

Suatu hari aku dan teman-teman dipanggil satu persatu ke ruang Tata Usaha (TU). Kulihat beberapa amplop di atas meja. Seorang petugas TU memberikan amplop itu. ‘’Jangan dilihat isinya. Ini sebagai tanda kasih sayang dari kami.’’ ‘’Terima kasih pak.’’ Dengan girang aku menerima gaji pertamaku. Harapanku pasti uang ini jumlahnya lumayan. Karena Pangandaran kota wisata, mungkin honor sekitar dua ratus ribuan. Pas dibuka uang sebesar dua puluh ribu perak.

Baca selengkapnya »

Menjaga Cintamu Dalam Naungan Cinta-Nya

Kini Rahma kembali mendapatkan cinta Ilham yang utuh. Kesabaran dan keikhlasannya dalam menerima takdir Allah akhirnya berbuah manis. Kesetiaan dan cintanya yang tulus pada Ilham membuatnya dicintai sepenuh hati oleh suaminya. Terlebih lagi cinta sejatinya pada ‘Sang Pemilik Hati’, membuat Rahma mendapatkan keutuhan cinta Ilham, suaminya.

Baca selengkapnya »

Catatan Hati Tentang Andy

Saat itu kita masing-masing sibuk dengan agenda dan urusan pribadi. Sehingga aku merasa dengan jabatanmu sebagai ketua OSIS pasti akan semakin sulit untuk diajak bergabung di ROHIS untuk bisa hatimu tersentuh dengan dakwah Islam, yang pertama mungkin engkau akan gengsi, dan alasan yang lain mungkin karena kau tidak punya waktu lagi untuk itu. Pada saat itu aku hanya bisa berdoa semoga engkau bisa segera mendapat hidayah.

Baca selengkapnya »

Ikhwan yang Memenangkan Hatiku

Ilustrasi. (sebeningembun-azzahra.blogspot.com)

Sebuah perasaan dari naluri dan fitrah mereka selayaknya manusia normal. Sikap mengagumi, atau kadang menetapkan pilihan, atau malah perasaan itu hanya tersimpan rapat di dalam hati. Atau justru ada juga yang berani manyampaikan kecendrungan yang ia miliki terhadapa seseorang ke rekannya sesama aktivis entah ada maksud dan tujuan apa. Tapi mungki semua itulah yang aku maksud sebagai luapan emosi sejenak, sebuah kalimat retoris yang tidak dibarengi dengan tindakan nyata.

Baca selengkapnya »

Nasib si Jhones

Foya-foya itu membuat candu. Memang rasanya manis di awal, tapi pahit di akhir. Kemudian juga, memanjakan anak bukan cara terbaik untuk membahagiakan anak. Tidak akan menjadikannya orang perkasa, tapi manja, tak mau susah, maunya yang enak-enak saja. Dan mati pun dalam keadaan susah.

Baca selengkapnya »

Sebuah Nama yang Hilang

Allah, jika benar telah Engkau catatkan “dia” untuk menjadi teman dalam menapaki hidup, maka satukanlah hati kami. Berikanlah kebahagiaan diantara kami, agar kemesraan itu abadi. Seiringkanlah langkah kami melayari hidup ini ke tepian Jannah-Mu. Terimakasih tuhan, telah Kau tunjukkan cinta padaku.

Baca selengkapnya »

Ayah dan Sang Mentari

“Nak, cukuplah jangan lagi ada kata orang, kalu hendak membeli orang bodoh, pergilah ke Sunara” kata Sang Ayah sambil mengecup kening Masa yang di balas dengan tetesan airmata bangga kala itu. Masa bangga memiliki Ayah yang semangatnya berbeda dengan semangat kebanyakan Ayah-Ayah yang ada di dusun tempat dia tinggal.

Baca selengkapnya »

Bersemi di Musim Gugur

Kini aku tahu, cinta yang sejati tak kan pernah terungkap dengan mudah, tak kan bisa terukur oleh keindahan fisik yang kelak kan memudar dimakan usia, bahkan tak kan sanggup ternilai oleh berapapun banyaknya jumlah harta didunia yang kita miliki. Cinta sejati adalah ketika kita mampu mencintai Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang memberikan kita kebahagiaan hakiki yang tak kan pernah ternilai harganya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization