Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 48)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Belajar Arti Keistiqamahan dari Seorang Putra

Saya memiliki seorang teman. Baru kenal beberapa tahun. Tapi sudah sangat akrab. Namanya Putra. Sejak duduk di bangku SMA, memang sudah nampak jiwa leadershipnya. Apalagi ditambah hobinya yang suka naik gunung, makin menambah kewibawaannya di mata teman-teman sebayanya. Sejak kelas satu SMA, Putra sudah mulai tertarik belajar keislaman. Awalnya dia suka belajar tentang Islam, tapi dia masih enggan untuk ikut dalam aktivitas keislaman bersama teman-teman ROHISnya.

Baca selengkapnya »

Sepasang Merpati di Langit Formosa

Kepala terasa berat dan kerongkongan kering sekali. Taipun yang kabarnya hendak mampir ke Taiwan membuat cuaca jadi tidak menentu. Siang yang panas terik seketika diguyur hujan lebat, angin pun tak mau ketinggalan, bertiup dengan kencang. Mau tidak mau, kondisi kesehatan turut terpengaruhi karena sering terkena hujan yang tidak di duga datangnya.

Baca selengkapnya »

Karena Allah Semata

Diam. Itu yang biasa Fulan lakukan bila rekan-rekan kerja menjadikan dirinya sebagai bahan ledekan. Lebih baik diam. Sebab menanggapi pun hanya akan membuat ledekan mereka semakin berkembang. Belum menikah di usia berkepala tiga, dimana teman seusianya rata-rata sudah berkeluarga dan mempunyai anak, ada yang dua bahkan ada juga yang tiga, membuat Fulan sering menjadi bahan ledekan rekan-rekan sekantornya.

Baca selengkapnya »

Mana Ikhwan Untukku?

BLEDERR!! Subhanallah, kaget bukan buatan setelah kubaca pesan singkat di ponsel. Allah, ada yang hendak melamarkuuu! Ini sebuah prestasi, eh (mikir) ya prestasi. Aku baca ulang; hmm, apa ada yang keliru dengan cara ini? “Mirror mirror on the wall, pantaskah aku mendampinginya?” sedikit gila, aku ngobrol dengan kaca meja rias. Kenapa mesti ngaca, orang seperti dia tentu melamar perempuan bukan karena fisik, kaca menjawab. Tapi sepertinya itu suara hatiku.

Baca selengkapnya »

Jangan Salahkan Hujan

Musim penghujan telah tiba. Alhamdulillah, yang lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Meski belum merata tapi hujan sudah mulai sering mengguyur beberapa kota. Sayangnya, di antara mereka yang juga menunggu turunnya hujan, setelah datang, bukannya bersyukur malah sebaliknya. Mereka kecewa, kesal dan bahkan ‘berani’ mengumpat hanya karena merasa hujan turun tidak pada waktu yang diinginkannya. Selain beberapa orang yang sedang menggelar hajatan dan pesta, si fulan adalah salah satunya.

Baca selengkapnya »

Sederhana Namun Penuh Makna

Di sebuah kota di bilangan Jakarta, tinggallah sepasang suami-istri. Mereka seperti keluarga lainnya, memiliki rutinitas, permasalahan, dan berbagai hal yang dialami oleh keluarga kebanyakan. Sang suami merupakan jajaran direksi di sebuah perusahaan multinasional dan istrinya membaktikan hidupnya untuk menghidupkan dan memelihara rumah.

Baca selengkapnya »

Berikan Kesempatan

Di senja itu, kegundahan menghalau dinding-dinding kerinduan. Gelora semangat meraup niatan untuk terus maju. Berbekal tekad yang kuat dan ikhtiar membujuk orang tua, seorang gadis pun berangkat mencari tempat yang dicari. Setiap daerah yang terdapat pesantren ia kunjungi. Setiap ada brosur tentang tahfizh Quran ia kumpulkan. Setiap ada informasi mengenai pesantren tahfizh ia hubungi. Hingga akhirnya, sampailah ia menghubungi salah satu pondok pesantren Tahfidul Quran dari beberapa pondok pesantren yang sudah ia hubungi.

Baca selengkapnya »

Benalu

Tahmidku bergemuruh. Alhamdulillah berkali-kali, tak terhitung berapa banyaknya. Haruku mencapai puncak yang kemudian bersambut tangis. Tangis bahagia. Bagaimana tidak? Berdasarkan informasi dari ‘Suara Merdeka’ pagi itu, aku diterima di kampus favorit di kotaku, Universitas Diponegoro Fakultas Hukum. Ini merupakan kejutan yang Allah berikan setelah Aku berdarah-darah dalam belajar agar bisa mengerjakan soal ujian masuk.

Baca selengkapnya »

Zahra

Pagi yang masih bisu di awal musim panas. Kapal-kapal masih sibuk di sekitar pelabuhan Hamburg yang selalu ramai di musim kapan pun. Umar masih dalam kesibukannya sembari sesekali melihat orang-orang yang masih tidur dalam kelelahan mereka. “Fffuuuh… pagi yang hangat. Ini musim panas bukan? Ahh... ternyata, selain panas dan cerahnya mentari, musim panas juga sering sekali di temani hujan... Tapi anehnya ia tak mampu mendinginkan udara...” gumamnya sendiri.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization