Rasa sakit hati yang aku terima dulu masih terasa. Dulu, dia meninggalkanku dan menikah dengan perempuan lain, perempuan pilihannya sendiri.
Baca selengkapnya »Mendung Menyelimuti Agam
Tidak pernah ada dalam firasat, tidak pernah bisa menerka, semuanya berada jauh di balik duga. Orang yang selama ini aku tunggu dengan rindu itu sudah terbujur kaku. Hatiku hancur, jantung nyaris kehilangan detak. Penyakit asmanya kambuh dan merenggut nyawanya pada subuh itu.
Baca selengkapnya »Melukis Bidadari
“Rin, aku ingin melukis bidadari,” ucap Nadia saat berhenti tepat di vegetasi bunga kertas. “Bbukan di kanvas atau di kertas, melainkan di sini!” Kembali ia menunjuk dadanya, yang kemudian dibalas dengan senyum simpul Arin. Kembali keduanya berjalan menyusuri taman. Tanpa sadar, kelak mereka akan benar-benar menjadi bidadari, bukan di taman kota, melainkan di surga.
Baca selengkapnya »Memori Cinta Serambi Mekah
“Saya terima nikahnya Ratri Hasanah binti Yusuf...” belum selesai kalimat itu kuucapkan, tiba-tiba bumi Aceh berguncang dahsyat. Rumah panggung kayu itu berderit kencang, piring-piring berjatuhan dan serpihan kayu mulai rontok. Semua berteriak, menangis, bertakbir dan menjerit. Suasana akad nikah yang syahdu berubah menjadi hiruk pikuk.
Baca selengkapnya »Kutemukan Suaramu dalam Shalatku
Aku mengenal betul suara ini. Suara yang telah kukagumi tanpa kukenal siapa pemiliknya. Suara ini jelas adalah milik imam salatku, suamiku, Mas Gandhiku. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Baca selengkapnya »Memproses Proses
“Lalu bagaimana dengan apa yang kau yakini dulu? Dengan Islam yang indah? Dengan surga dan neraka? Dengan kewajiban menutup aurat? Dengan...” “Azwa, cukup! Kumohon, pahami aku!” Aku tersentak dan membisu.
Baca selengkapnya »Kutemui dan Kunikahi Engkau di Masjid (Masjid, ich bin verliebt)
“Allah menyayangi kita, Dinda. Mas juga sangat bersyukur memiliki istri soleha seperti Dinda yang terus giat mempelajari Islam. Menyukai semua hal tentang Islam. Begitu sami’na wa atho’na terhadap seruan Allah. Kamu yang mas pinta untuk menjadi bidadari surga mas kelak.” Aku mencium dahinya. Ia tenang, diam dalam pelukku.
Baca selengkapnya »Pilihlah Karena Agamanya
dakwatuna.com – Malam begitu indah dengan bulan sabit yang terlihat sesudah magrib. Cuaca Karawang begitu panas. Aku hanya memandangi bulan itu, bulan sabit yang bercahaya di kala malam belum sempurna. Keindahan alam yang patut aku nikmati. Hmm… Aku letih sekali hari ini. Banyak aktivitas yang mendorongku memacu banyak tenaga untuk …
Baca selengkapnya »Menantu Idaman
“Pokoknya aku ndak mau menikah!” Tangis Sri terdengar semakin kenceng. Dia merasa sebal sama bapaknya. Sudah beberapa lelaki datang untuk meminangnya tapi tak ada satupun yang direstui sama bapak. Padahal Sri sudah kepingin sekali nikah. Tapi boro-boro bisa cepat nikah, calon saja masih belum punya. Ya, itu gara-gara bapaknya Sri yang terlalu memilih.
Baca selengkapnya »Menikah, Mimpi Indah Sampai ke Langit
Akhirnya aku menikah. Bahagia sekali dalam proses ijab kabul berjalan dengan lancar. Namun aku tak mengenal siapakah lelaki ini yang lancar sekali dalam ijab kabul. Siapakah dia?
Baca selengkapnya »