Lukman masih mematung. Ada sesal hadir menghampirinya. Bukan sesal karena ia bertemu dan jatuh cinta kepada Anna. Tetapi karena sikap pengecutnya. Sikap pecundangnya yang membuat Lukman mesti berlama-lama ragu dan bertarung dengan ego nya yang berkuasa. Wajah Lukman pucat pias. Sepertinya Anna tahu itu. Wajah kecewa Anna, Lukman tidak akan pernah lupa. Tiba-tiba sekeliling gelap dan... Brukk!! Samar, terdengar orang-orang memanggil nama Lukman.
Baca selengkapnya »Paman Radit Pahlawanku
Tiga minggu setelah diskusi itu kami merasakan moment yang sangat bahagia. Aku yakin Ayahpun akan senang dan bahagia melihat kami di sana. Indri kembali sehat. Paman Radit kini sudah menjadi Ayah kami. Ayah Radit kami memanggilnya. Kebahagiaan selalu hadir setiap hari di rumah kami. Ayah Radit, Ibu dan Indri selalu tersenyum setiap hari. Terimakasih ya Allah… “Paman Radit adalah Pahlawanku”.
Baca selengkapnya »Batu Berkilat di Ranjang Setan
Mau tak mau Hamid tersenyum juga, tapi senyumnya agak lain. Di otaknya berkelabatan memori-memori mengerikan tentang cerita Imad barusan. Tragedi ranjang setan! Ah, apakah aku harus menemui Syaikh Azhar sekarang, minta izin pulang? Bisiknya dalam hati. Soalnya di luar dugaan dia jadi benar-benar merasa takut.
Baca selengkapnya »Di Akhir Pencarian Cinta Aqila
“Ya Allah, istiqamahkan aku, istiqamahkan kami untuk tetap saling mendoakan dalam kebaikan, kabulkanlah doa-doa mereka, balaslah kebaikan-kebaikan mereka dengan limpahan kebaikan dari-Mu. Ya Rabb, istiqamahkan aku, istiqamahkan kami dalam barisan kebaikan agar kelak aku bisa bersua di taman-taman surga-Mu, berkenalan dengan mereka, sahabat, saudara yang bahkan namanya pun tak bisa kuingat, hanya kebaikan merekalah yang selalu kuukir di sudut hatiku”.
Baca selengkapnya »Tentangmu, Al-Faruq
Mas Faruq, aku janji mulai hari ini aku tidak akan pernah bertanya tentang doa-doa panjangmu lagi, aku tidak ingin membuatmu serba salah untuk menjawab tanya sederhanaku. Aku tidak ingin menciptakan dosa dengan memaksamu berbohong, karena sekarang kutahu, dalam doa panjang itu selalu ada nama Adia di dalamnya. Mas Faruq terima kasih telah menjadi bagian episode hidupku. Mari saling membantu dalam menjalankan peran kita masing-masing dalam skenario Allah di dunia yang singkat ini.
Baca selengkapnya »Ibuku Nomor Satu dan Ayah Teladanku
Saat ini, lima tahun setelah itu. Aku berdiri menghadap batu nisan kedua orang tuaku. Kuberikan sepucuk doaku untuk kalian berdua. “Ibu, Ayah, kini izinkanku untuk menunaikan amanah ilmu ini. Izinkanku bersama istri untuk pergi membantu saudara-saudara kita di Palestina, semoga kalian bisa tersenyum bahagia di alam sana”. “Ibuku nomor satu, Ayah adalah teladanku”.
Baca selengkapnya »Suami Super Romantis
Mas Nanang memang tidak seperti pangeran-pangeran dalam dongeng. Mas Nanang memang tidak setampan dan seromantis tokoh-tokoh lelaki dalam drama korea atau drama percintaan. Tapi bagiku, saat ini dan sampai nanti, mas Nanang adalah suami super romantis.
Baca selengkapnya »Sampai Akhir Penantian
Rey melihat kepergian mereka. Jilbab biru Airin melambai-lambai padanya. Sementara Airin juga merasakan hal yang sama. Masih banyak rasanya yang ingin disampaikannya pada Rei. Tapi...,sudahlah. Airin juga tidak ingin merusak segala sesuatunya. Rey pasti sudah bahagia dengan pasangannya. Airin teringat bagaimana ayahnya ketika itu akhirnya menyerahkan semuanya kepada Airin. Tapi semua itu sudah terlambat. Rey sudah pergi tak tahu entah kemana.
Baca selengkapnya »Ketika Cinta Pergi Meninggalkanmu
“Jangan pernah malu dengan apa yang dimiliki oleh orang tua kalian.” Meskipun engkau hanya penjual kayu bakar tapi karena inilah bisa kuliah. Emak kukecup keningmu untuk terakhir kalinya. Selamat jalan Emak. Berat hati ini untuk melepaskan orang yang aku cintai. Air mataku menetes...
Baca selengkapnya »Cinta, Bersabarlah…
Ya Allah | Dalam diamku | Ijinkan aku untuk menunggu | Biarkan aku menanti | Hingga tiba masa untuk jalani | Jaga hatiku agar sanggup bertahan dalam penantian ini | Dan kuatkan, jika memang engkau takdirkan untuk tak bersama. Pertemukan kami dalam jannah-Mu ya Allah ....
Baca selengkapnya »