“Hidup ini kejam”, kata politisi. “Hidup ini keras”, nasihat seorang guru. “Hidup ini pahit”, kata pedagang sayur. “Pahitnya bahkan melebihi buah pare!” Itulah kenyataan yang sering kita hadapi dalam keseharian kita tiap hari. Tagihan listrik, air, telepon, iuran RT, anak-anak sekolah dan berbagai tagihan lainnya bikin kita senewen sepanjang bulan. Walau demikian, tak usah cemberut. Tetaplah tersenyum menghadapinya agar pasangan hidup Anda saat melihat Anda tidak seperti melihat tagihan listrik!
Baca selengkapnya »Fadhilah Bertasbih
“…Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (QS ThaHa: 130)
Baca selengkapnya »Sebab Hidup tak Mengenal Siaran Tunda
Saudaraku, hidup ini hanya sekali. Maka, buatlah yang sekali itu menjadi “sesuatu”. Waktu dan umur yang kita lewati, sekali berlalu, tak pernah kembali. Ia pergi dengan segenap catatan yang menggoresnya. Berbuatlah dalam kebajikan, sekecil apapun! Semoga kebaikan yang kecil itu menambah berat amal timbangan kebaikan kita di akhirat kelak.
Baca selengkapnya »Cinta Karena Allah (bagian ke-2, Selesai)
Jika kita mendapati suatu persaudaraan yang di belakangnya tidak didukung oleh keimanan maka kita akan dapat mengetahui bahwa persaudaraan semacam itu tidak akan membawa kemaslahatan dan manfaat yang saling timbal balik. Begitu juga bila kita dapati keimanan yang tidak didukung oleh persaudaraan maka bisa kita simpulkan betapa rendah kadar keimanan itu.
Baca selengkapnya »Cinta Karena Allah (bagian ke-1)
Cinta adalah luapan perasaan suka, dengan segala ekspresinya, melalui ceria senyum wajahnya, dengan lembut dan baik lisannya, dengan kasih pelukan, dengan semangat sikap, dengan hati riang, dan selalu khusnudzan dalam pikirannya. Cinta kepada sesama dalam Islam adalah perasaan yang memancar karena adanya ketaqwaan dan bermuara kepada pengendalian yang kokoh dengan taliNya (i'tisham bi hablillah).
Baca selengkapnya »Taubat (Bagian ke-5, Selesai): Jangan Menunda-Nunda Taubat!
Bersegera bertaubat hanya dilakukan oleh mereka yang berakal sehat. Orang-orang yang menunda taubat ibarat seseorang yang ingin mencabut pohon yang mengganggu, namun karena merasa sulit mencabutnya ia menundanya hingga esok atau lusa, atau minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa semakin hari akar pohon itu makin menghujam di tanah, sedangkan ia semakin tua dan lemah.
Baca selengkapnya »Taubat (Bagian ke-4): Allah Pasti Menerima Taubat Hamba-Nya
Jangan takut dengan dosa yang pernah kita lakukan karena Allah pasti akan menerima taubat hamba selama dirinya mau datang kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dengan penuh kesungguhan. Ambilah hikmah dari beberapa kisah yang terekam dalam hadits-hadits.
Baca selengkapnya »Taubat (Bagian ke-3): Yang Menyebabkan Dosa Kecil Menjadi Besar di Sisi Allah SWT
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135)
Baca selengkapnya »Taubat (Bagian ke-2)
Buah dari Taubat dakwatuna.com – Taubat selain kewajiban dan keharusan yang mesti dilakukan oleh manusia, tanpa terkecuali orang beriman apalagi orang banyak berdosa dan maksiat. Allah SWT berfirman وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٣١﴾ “…dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: …
Baca selengkapnya »Taubat (Bagian ke-1)
Menurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu’ (kembali), sedangkan menurut istilah taubat adalah kembali dari kondisi jauh dari Allah SWT menuju kedekatan kepada-Nya. Atau: pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti, dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang. Mengapa harus bertaubat?
Baca selengkapnya »