Afrika

Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan digelar di Istanbul Turki, Jumat (18/05). Pertemuan tersebut merupakan seruan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang juga Ketua OKI saat ini.

Demonstran memenuhi jalanan kota-kota di seluruh dunia menuntut Israel bertanggung jawab atas pembantaian rakkyat Palestina.

Spekulasi tentang kemungkinan negosiasi antara Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Rezim Kudeta Mesir terus bergulir. Tampaknya, tema penting yang menjadi sorotan dalam kemungkinan ini adalah tentang masa depan legitimasi Presiden Muhammad Mursi.

Pemerintah Maroko mengaku memiliki tiga bukti dasar yang menjadi alasan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.

Jamaah Ikhwanul Muslimin menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Rezim Kudeta Mesir. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Ibrahim Munir, Wakil Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwan.

Asosiasi Sahabat Qatar di Afrika Utara meminta kepada KTT Liga Arab agar pemboikotan Qatar segera diakhiri.

Sebuah laporan di Inggris menyebutkan Presiden Terkudeta Mesir, Muhammad Mursi, berisiko mengalami kematian dini. Hal ini terjadi apabila pelayanan terhadapnya di dalam penjara tidak segera dibenahi.

Presiden Mursi juga tidak diperkenankan mendapat obat—obatan meski kondisinya semakin memburuk. Sedangkan saat ini, lanjut Abdullah, ia hampir kehilangan penglihatannya sebelah kiri.

Pernyataan Menlu UEA ini mirip dengan pernyataan Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud. Saat berkunjung ke Kairo, Pangeran menggolongkan Turki sebagai salah satu dari tiga serangkai penjahat. Namun hal ini dibantah oleh Kedubes Saudi di Ankara.

Selain itu, Jerman juga mendesak rezim Abdul Fatah As-Sisi menghentikan intimidasi pada masyarakat sipil dan media.