Afrika

Penulis dan wartawan Samir ‘Alawy menuding perusahaan-perusahaan minyak Barat bertanggung jawab atas memburuknya situasi keamanan, militer, dan politik di Libya.

Sumber diplomasi Aljazair mengungkapkan bahwa negaranya menolak usulan pembentukan pasukan multinasional Arab untuk masuk ke Libya dan melumpuhkan kekuatan pasukan militan ISIS.

Muhammad Sulthon putra dari da'i ternama Mesir, Dr. Sholah Sulthan melakukan aksi mogok makan sudah lebih dari satu tahun, dan hari ini, Rabu (25/2/2015) memasuki hari ke-396.

Aksi pamer kekuatan oleh ISIS ini digelar tepat satu hari paska pernyataan pimpinan kudeta Mesir, As-Sisi melalui pidatonya yang mengaku telah berhasil menghancurkan basis kekuatan ISIS di Libya, sebagai jawaban terhadap pemenggalan warga Koptik Mesir yang dilakukan oleh organisasi radikal tersebut.

Syamon kemudian menambahkan, bukti kerjasama itu terlihat dengan dibolehkannya pesawat tanpa awak Israel terbang di atas langit Sinai, Mesir. "Tujuannya adalah untuk mengumpulkan berbagai informasi seputar gerak-gerik kelompok bersenjata di sana yang diketahui telah berafiliasi dengan ISIS," jelas Syamon.

Aparat kepolisian Aljazair menutup seluruh tempat umum di ibu kota Algiers, yang berpotensi dijadikan tempat demonstrasi, guna menghadang ancaman aksi unjuk rasa besar-besaran pada Selasa (24/2/2014), yang digalang kelompok oposisi.

Lelucon terus dimainkan oleh para pendukung kudeta di Mesir sejak peristiwa penggulingan Presiden Mursi pada 3 Juli 2013 lalu.

Dua organisasi HAM internasional mengecam pemerintah kudeta Mesir yang telah menyebabkan sejumlah warga sipil Libya tewas akibat serangan udaranya ke daerah Darnah, Libya, pada 16 Februari 2015 ini. Kedua organisasi tersebut, Human Rights Watch dan Amnesty International, menyatakan bahwa serangan itu dapat dikategorikan kejahatan perang.

Presiden Sudan, Umar Basyir, mengatakan bahwa ISIS adalah sebuah jamaah Islam yang telah ditunggangi kepentingan-kepentingan yang merugikan Islam. Walaupun sebagian pengikutnya adalah orang-orang baik dan ikhlas.

Rekaman suara terbaru yang bocor ke publik Mesir, diduga kuat suara Mendagri Muhammad Ibrahim, mengungkapkan peran yang dimainkan dua lembaga penting Mesir, kepolisian dan angkatan bersenjata, dalam menggulingkan Presiden Mursi pada tanggal 3 Juli 2013.