Afrika

Sebuah masjid di Kanada dihantui ancaman penutupan setelah otoritas setempat menolak untuk memperbarui izin operasinya sebagai pusat studi Islam dan difungsikan sebagai tempat ibadah umat Islam.

Penulis dan Jurnalis Senior Mesir, Wail Qandil melalui akun resminya di jejaring sosial twitter menuliskan, istilah baru revolusi 30 milliar dollar tersebut bersumber dari rekaman pembicaraan pihak As-Sisi dengan asing. Angka 30 milliar dollar berasal dari bantuan yang didapat kubu kudeta dari negara-negara Teluk usai digulingkannya presiden terpilih Muhammad Mursi.

Ketiga orang ternama tersebut adalah putra mantan Raja Uni Emirat Arab Syaikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, lalu mantan PM.Inggirs, Tony Blair serta penulis dan jurnalis senior Mesir, Muhammad Hasanain Haekal.

Gerakan Perlawanan Islam (Harakah Al-Muqowamah Al-Islamiyah) atau dikenal Hamas mengecam pernyataan Menteri Kehakiman Mesir, Mahfudz Shabir, yang mengumumkan proses penyitaan kekayaan Hamas di Mesir telah dimulai.

Setelah mengumumkan akan menangkap kader Hamas yang berkunjung ke Mesir, sebaliknya rezim kudeta As-Sisi diam-diam bermesraan dengan penjajah Israel dan memberikan izin kepada warga Yahudi yang ingin berkunjung ke negaranya.

Menurut lembaga tersebut, pengadilan Mesir telah memberikan vonis yang salah dan tidak memahami definisi teroris, dalam hal ini perlawanan Palestina bukanlah bentuk dari terorisme yang dimaksud dari undang-undang internasional.

Pejabat rezim kudeta As-Sisi, Mahfuz Shabir (Menteri Kehakiman), menyatakan bahwa Komite Penyitaan Kekayaan Ikhwanul Muslimin bersiap untuk menyita seluruh kekayaan dan aset Gerakan Hamas Palestina setelah dinyatakan Mesir sebagai organisasi teroris.

Dari rekaman-rekaman tersebut, As-Sisi diketahui selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Mursi telah melakukan pengkhianatan bersama gerakan Tamarrud, mereka melakukan kudeta terhadap presiden yang sah. Bukan hanya itu, mereka juga bekerjasama dengan pihak Emirat untuk melakukan kejahatan ini.

Warga muslim di Ghana (salah negara Afrika Barat) menyambut gembira pidato Presiden John Mahama pekan lalu yang berjanji akan menegakkan kebebasan menjalankan agama masing-masing sebagaimana dijamin konstitusi negara itu.

Pengadilan pidana Kairo yang terletak di Akademi Kepolisian, Turroh Mesir pada hari Sabtu (28/2/2014) mengeluarkan vonis hukuman mati terhadap empat orang petinggi Ikhwanul Muslimin. Disamping itu, pengadilan rezim kudeta Mesir ini juga menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap 13 orang petinggi dari Ikhwanul Muslimin dalam kasus "peristiwa Maktab Al-Irsyad".