Afrika

Peta kekuatan politik di Mesir semakin jelas, pasca diadakannya dialog nasional oleh Presiden Dr. M. Mursi, yang dihadiri oleh mayoritas kekuatan politik dan tokoh-tokoh nasional Mesir. Dialog tersebut menghasilkan Dekrit baru yang ditanggapi berbeda oleh kedua poros politik Mesir.

Poling yang dilakukan situs resmi surat kabar Mesir, Al Ahram yang diikuti oleh 100.000 pengunjung, menghasilkan 62% memilih untuk mendukung keputusan terbaru Presiden Mursi, 37% menolak dan 1% mengatakan tidak peduli.

Para pendukung Syaikh Hazim Shalah (Mantan Capres Mesir) dan masa pemuda dari kelompok Islamis terus menduduki gerbang masuk kawasan kantor Media Mesir di Kota 6 Oktober. Aksi ini telah memasuki hari ketiga dan akan terus berlanjut sampai demonstran status quo, penolak dekrit dan referendum di depan Istana Al Ittihadiyah bubar.

Kementerian Luar Negeri Mesir telah menyelesaikan segala persiapan untuk mengadakan referendum atas rancangan konstitusi baru bagi penduduk Mesir di Luar Negeri. Jumlah pemilih yang tercatat adalah 586 ribu orang.

Seluruh mahasiswa dari berbagai universitas di Mesir akan adakan demonstrasi mendukung keputusan Presiden Mursi. Rencana tersebut akan dilaksanakan hari ini setelah shalat Zhuhur waktu Mesir. Mereka juga akan menunjukkan penolakannya atas aksi yang diadakan kelompok penolak dekrit, dan mengajak seluruh rakyat Mesir untuk turut andil dalam referendum mendatang.

Jubir Resmi Kepresidenan Mesir, Dr. Yasir Ali mengatakan bahwa Dekrit Presiden yang baru dikeluarkan kemarin sangat berpihak kepada rakyat Mesir. Ia juga meminta kepada seluruh rakyat untuk menentukan pilihan sesuai dengan kehendaknya pada referendum nanti.

Pengrusakan yang dilakukan kelompok penolak Dekrit Presiden Mesir yang dibantu para preman bayaran terhadap Kantor Instansi Pemerintah, Markaz FJP, dan Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin terus berlanjut di berbagai provinsi di Mesir.

Semakin jelas kerancuan dan perbedaan yang terjadi di kubu Status Quo yang tergabung dalam Front Penyelamatan Nasional setelah mereka menolak undangan Presiden Mursi untuk berdialog.

Dewan Militer Mesir menegaskan bahwa hanya dialog yang dapat dijadikan solusi guna mencapai sebuah kesepakatan demi kemaslahatan rakyat dan negara. Sedangkan kekerasan hanya akan menimbulkan bencana bagi bangsa dan kami sangat mengecam segala bentuk tindakan anarkis.

Para Pakar Politik Mesir mengatakan bahwa Presiden Mursi telah mengambil langkah positif dan mengedepankan toleransi dan fleksebilitas tingkat tinggi guna menghentikan goncangan politik yang sedang terjadi, yaitu dengan menghadirkan para stake holder di masa-masa transisi.