Afrika

Pasca tumbangnya Mubarak, Mesir tidak memiliki konstitusi, karena konstitusi yang ada telah dibekukan. Referendum undang-undang (tahap pertama dan kedua) yang sudah berjalan, dan dimenangkan oleh pro-konstitusi, adalah dalam rangka untuk memastikan stabilitas di dalam negeri, stabilitas politik, keamanan dan hukum.

Sekjen Jamaah Ikhwanul Muslimin, Dr. Mahmud Husein mengumumkan bahwa demonstrasi besar-besaran mendukung konstitusi baru Mesir akan digelar hari ini (14/12), pukul 10.00 waktu Kairo di halaman Masjid Rabea El Adawea, Nasr City, Kairo.

Kelompok Anti Dekrit dan Referendum yang menyebut dirinya sebagai Front Penyelamatan Nasional menarik keputusan untuk memboikot referendum. Bahkan mereka siap untuk mengikuti hajatan demokrasi tersebut.

Presiden Mesir Muhammad Mursi keluarkan keputusan untuk mengadakan referendum atas rancangan undang-undang baru dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada 15 Desember 2012 di Provinsi Kairo, Alexandria, Al Daqhaleya, Al Gharbeya, Al Syarqeya, Asyuth, Shohag, Aswan, Utara dan Selatan Sinai.

Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman penjara selama tiga tahun kepada seorang blogger Kristen Koptik dalam kasus penghujatan agama setelah dia menyebarkan film anti-Islam di situs jejaring sosial. Vonis dijatuhkan pengadilan pada Rabu (12/12) kepada Alber Saber, 27, seorang mahasiswa lulusan ilmu komputer.

Wakil Presiden RI Boediono menerima kunjungan Duta Besar baru Mesir untuk Indonesia, Bahaaeldeen Bahgat Ibrahim Dessouki, di Jakarta hari ini. Mereka membahas perkembangan situasi dan kondisi politik Mesir saat ini, yang akan melangsungkan referendum konstitusi baru pada 15 Desember 2012.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Dunia mengumumkan bahwa dirinya akan menggunakan hak suaranya dalam referendum Mesir mendatang dengan YA untuk undang-undang baru. Menurutnya, produk undang-undang baru itu sesuai dengan aspirasinya.

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu menyatakan, kekecewaannya atas adanya negara anggota OKI yang tidak mendukung Palestina di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Salah satu Pimpinan Asosiasi Hakim Dewan Nasional, Konselor Hamdi Yasin menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya siap mengikuti referendum tanpa kompensasi apapun dengan syarat referendum ini dapat mencegah perpecahan dan pertumpahan darah yang terjadi.

Hari ini seluruh kekuatan politik nasional dan kalangan islamis akan menggelar demonstrasi jutaan masa guna mendukung Presiden Mursi dan keputusannya. Demonstrasi ini akan dilakukan di Kairo (Depan Masjid Ali Rusydan dan Masjid Robi'ah El Adawea), Alexandria dan Asyuth.