Analisa

Perkembangan yang setiap saat terjadi di Irak dan Suriah, akan menjadi penting sekaligus beban bagi Turki. Semua itu akan semakin memberatkan apabila Turki harus terlibat dalam polemik tersebut, dengan membawa beban lain yaitu pemilu.

Jalan Erdogan untuk memenangi pemilu dinilai tak terlalu mulus. Salah satu tantangan Erdogan justru datang dari isu pencalonan sekutunya, yang juga Mantan Presiden Turki dan salah satu pendiri AKP, Abdullah Gul.

AS berencana menarik pasukannya dari Suriah. Sebagai gantinya, pasukan Arab diharapkan menggantikan peran AS di Suriah. Terkait ini, Menlu Saudi Adel al-Jubeir menyebut pihaknya telah berbicara dengan Washington terkait pembentukan pasukan Arab untuk Suriah.

Sejak Revolusi Iran tahun 1979 silam, antara Teheran dan Tel Aviv belum pernah berperang secara langsung. Konfrontasi keduanya hanya sebatas perang proksi, pembunuhan dan peretasan elektronik.

Lalu, muncul pertanyaan, apa faktor yang mendorong Rusia tetap berada di Suriah dan memberi dukungan serta perlinsungan kepada rezim Bashar Assad?

Persoalan di Suriah telah menjadi medan pertempuran pengaruh kekuatan-kekuatan besar di dunia. Setiap negara tentu punya motif di balik keterlibatannya.

Lalu apa rahasia keperkasaan Presiden Suriah tersebut? Apa pula faktor-faktor yang membantunya untuk tetap berkuasa di tengah gempuran oposisi maupun tekanan internasional?

Goldstein mengatakan, jika negara-negara itu mengirim 15 ribu pasukan saja, maka Jakarta akan memimpin 75 ribu pasukan.

Investigasi yang sedang berlangsung di Amerika Serikat (AS), bagaikan bola salju yang kian membesar. Semakin hari, semakin bertambah fakta terungkap tentang bisikan UEA terhadap setiap keputusan Presiden Donald Trump

Dilansir dari Aljazeera.net, hal itu sebagaimana artikel yang ditulis oleh Kim Ghattas. Menurutnya, baik Saudi dan Iran lebih sibuk dengan konflik bilateral mereka daripada mengurusi klaim Trump yang menyebut Al-Quds ibukota bagi Israel.