Pernyataan Presiden Trump ini keluar di tengah eskalasi hubungan antara AS dan Iran.

Terkait penerapan sistem presidensial di Turki, para pengamat saling berbeda pandangan dalam menyikapinya. Setidaknya ada dua kubu.

Setidaknya 522 suara angota parlemen Inggris, pada Rabu (19/04/2017) mendukung seruan Perdana Menteri (PM), Theresa May, terkait pelaksanaan pemilu dini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan, tidak ada satu pihak pun yang memperhatikan persatuan Suriah.

Dalam keterangan pers yang disampaikan di depan kantornya di kawasan Downing Street, London, PM May mengatakan, pemilihan sangat diperlukan untuk menghindari risiko instabilitas.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh ketua partai penguasa, AKP, pada pertemuan pekanan partainya, Selasa (18/04/2017).

Perlu dicatat, setidaknya 51,3% rakyat Turki yang telah memiliki hak suara, sepakat dengan amandemen konstitusi yang mencakup perubahan sistem pemerintahan dari parlementer menjadi presidensial.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan turut membantah tuduhan pihak Eropa tersebut. Presiden Erdogan menyebutkan, sekitar 25 juta rakyat Turki sepakat dengan amandemen konstitusi.

Ucapan selamat tersebut berkaitan dengan kemenangan Erdogan dalam referendum amandemen konstitusi yang digelar beberapa hari yang lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Erdogan juga mengucapkan terimakasih kepada segenap rakyat yang telah hadir ke TPS dan memiih pilihan “Ya”.