Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) meluncurkan Dokumen Prinsip-prinsip dan Kebijakan Publik, Senin (01/05/2017).

“Krisis dengan Korut akan terselesaikan dengan atau tanpa bantuan Tiongkok,” begitu tegas Presiden Trump. Secara langsung, Presiden Kim Jong-un merespon itu dengan menegaskan, ia siap untuk berperang dan mampu untuk melenyapkan Washington.

Hal itu dilakukan Presiden Trump untuk memastikan kerjasama mereka dalam menekan Korea Utara (Korut) terkait program nuklir dan rudalnya.

Kedua pimpinan negara tersebut membahas beberapa hal. Di antaranya, hubungan bilateral, prospek kerjasama, dan perkembangan peristiwa baik regional maupun internasional.

Terkait tudingan pemerintahnya bertindak diktator, PM Yildirim mengatakan, “Apa ada pemilihan umum dan partai-partai politik dalam naungan diktatorsime? Apakah mungkin 50 juta rakyat berbondong ke bilik suara dalam naungan diktatorisme?”

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan disebut-sebut akan kembali ke dalam barisan partai penguasa, Partai Keadilan Pembangunan (AKP) pada bulan Mei mendatang.

Hal itu, menurut NYT, adalah permasalahan yang mengkhawatirkan bagi masa depan Israel dan demokrasinya. Karena diskusi terbuka terkait pendudukan, bagian dari faktor kekuatan negara tersebut.

Bahkan larangan jilbab, menurut Sajda, memaksa muslimah untuk keluar dari kehidupan publik serta menjauh dari segala sektor kerja yang memberlakukan pembatasan tersebut.

Dalam keterangannya, kepolisian mengatakan, wanita yang tertembak dalam keadaan kritis namun selamat. Sedangkan empat orang lainnya ditangkap karena dicurigai melakukan tindakan terorisme.

Selain itu, dalam keadaan darurat, aparat keamanan juga dimungkinkan untuk membuka cadar para wanita yang tidak bekerja di lembaga-lembaga publik.