Pendidikan Al-Quran seyogyanya diberikan kepada anak-anak sejak usia dini sebagai pendidikan dasar sebelum mengajarkan mereka ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Premis inilah yang mendorong Rumah Quran Al-Itqan Malaysia, sebuah NGO yang dikelola oleh mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Malaysia, mengadakan acara Mukhayyam Al-Quran Anak (MQA) 1 pada 30 November-24 Desember 2015.

Maskapai Malaysia sesuai prinsip-prinsip syariah pertama, Rayani Air, terbang pertama kalinya pada Minggu kemarin (21/12/2015), rute Kuala Lumpur-Kepulauan Langkawi (domestik).

Presiden Kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, mengeluarkan pernyataan normatif bahwa dirinya siap mundur dari jabatan yang direbutnya, tapi dengan syarat hal itu keinginan seluruh rakyat Mesir.

Seorang demi seorang pemimpin senior PAS menentang usaha membawa partai mereka mendekati partai berkuasa, UMNO (United Malays National Organization), seperti yang dilakukan Presiden, Datuk Seri Abdul Hadi Awang.

Organisasi penegak HAM berbasis di AS, Amnesty Internasional, menyatakan bahwa serangan-serangan udara Rusia menargetkan permukiman warga sipil Suriah tergolong pada kejahatan perang karena menyebabkan tewasnya ratusan warga sipil.

Puluhan perempuan Palestina menggelar aksi unjuk rasa di depan Pintu Perbatasan Rafah pada Selasa sore kemarin waktu setempat (22/12/2015), menuntut Pemerintah Kudeta Mesir membukanya untuk memudahkan perjalanan warga Palestina, terutama bagi keperluan kemanusiaan.

Presiden AS, Barack Obama, mengumumkan bahwa Presiden Suriah, Bashar Al-Asad, kehilangan legitimasi di mata mayoritas rakyatnya sehingga harus meninggalkan jabatannya.

Enam orang aktivis Dakwah Salafiah Mesir di provinsi Alexandria dilaporkan ke pihak kepolisian atas tuduhan melarang imam masjid pemerintah menyampaikan khutbah pada Jumat lalu di daerah Al-‘Amiriyah, sebelah barat provinsi itu.

Sedikitnya 50 orang warga sipil Suriah dilaporkan tewas terbunuh dan sekitar 200 orang lainnya terluka oleh serangan udara Rusia di daerah Doumah (yang dikuasai pejuang revolusi), sebelah timur daerah Ghoutah, pinggiran Damaskus.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan pada Jumat lalu (11/12/2015) bahwa protes Irak kepada DK PBB terkait keberadaan tentara Turki di wilayah bagian utara Irak saat ini bukanlah langkah yang jujur.