Topic
Home / Ridwan Akbar (halaman 4)

Ridwan Akbar

Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIP UIN Jakarta.

Ketekunan

Ketekunan merupakan rahasia umum dari seluruh rahasia pencapaian besar umat manusia sepanjang sejarah peradaban umat manusia berlangsung. Karena ketekunanlah yang menghapus segala keputusasaan, rasa tidak berdaya, dan segala aura negatif kejiwaan lainnya. Biarkan ketekunan menghapus segala kemubaziran kita dalam meamnfaatkan waktu yang Allah berikan. Agar Allah senantiasa melihat kesungguhan kita dalam mengejar cita, sehingga allah pun ridho menganugerahkan cita tersebut, dengan cara dan jalan-Nya..

Baca selengkapnya »

Masyarakat yang Berbudaya

Mencitakan masyarakat yang berbudaya, sudah peradaban Islam contohkan pada masa kepemimpinan Rasulullah dan beberapa zaman setelahnya. Segala bentuk kedinamisan ilmu pengetahuan, tidak mengubah esensi Islam agar membentuk masyarakat yang berbudaya. Budaya bukan sekadar seni, budaya bukan sekadar keindahan, budaya bukan pula sekadar ilmu pengetahuan. Tapi budaya juga melingkupi basis moral yang membuktikkan tingkat keberadaban setiap individu dalam sebuah entitas peradaban.

Baca selengkapnya »

Daya Tahan Islam Terhadap Perubahan Zaman

Islam memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap perubahan zaman. Karena fenomena saat ini, terlalu banyak agama yang muncul kemudian menghilang begitu saja. Memang saat ini nasrani menduduki peringkat satu, dengan jumlah pemeluk agama terbanyak. Tapi janganlah lupa, siapa pemeran utama yang memainkan peran fundamental tersebut. Menurut Michael H. Hart dalam bukunya ‘100 orang paling berpengaruh di dunia’, beliau meletakkan nabi Muhammad sebagai orang paling berpengaruh di dunia; karena peran pertumbuhan itu dipikul oleh nabi Muhammad seorang.

Baca selengkapnya »

Melampaui Ketakutan

Ilustrasi. (hidupmahasiswaindonesia.com)

Ada hal mendasar, yang perlu dikuasai sebelum kita berjuang di medan dakwah, yaitu melampaui ketakutan. Bagaimana kita bisa melampaui berbagai celaan, hinaan, makian, bahkan ancaman; ketika kita sedang menyuarakan suara hati nurani yang berkelakar di dalam diri. Di sinilah kepemimpinan surgawi.

Baca selengkapnya »

Kembara Perjuangan

Inilah kembara perjuangan para pejuang Islam di bumi Indonesia tercinta. Perdebatan, hinaan, hingga disikut lawan; sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi itulah perjuangan yang akhirnya menyuarakan suara Islam sebagai penduduk mayoritas. Yang membentuk masyarakat Indonesia menjadi insan berakhlak dan berpengetahuan. Tanpa cita dan asa kuat seperti itu, dakwah insan di bumi Indonesia akan semakin bias dan utopis.

Baca selengkapnya »

Rasionalitas Emosional

Inilah jawaban mengapa rasionalitas emosional harus dimiliki para pemimpin surgawi. Agar emosi yang terpancar tidak menjadi sia-sia. Agar kecepatan dalam perjuangan sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Semuanya itu perlu dilatih, dan terus diupgrade terus-menerus. Agar aura kita dalam berkerja, selalu menjadi aura kebahagiaan. Karena pemimpin surgawi mengetahui kapan harus menaikkan dan menurukan intensitas emosional. Apalagi emosi yang terkontrol membuat kita menjadi ringan dalam berkerja, seberat apapun amanah yang diemban.

Baca selengkapnya »

Daya Tahan

Ketekunan dan kegigihan sudah bukan lagi pembelajaran, tapi menjadi sifat yang sudah melekat, bahkan sudah mendarah daging. Kesungguhan dan keimanan dalam beramal bukan lagi menjadi materi di kelas, tapi telah terkonversikan menjadi tema-tema pidato dan khutbah untuk mengobarkan api semangat jihad fii sabilillah melawan penjajahan. Karena tanpa daya tahan yang panjang, apalah arti cita sebuah kemenangan dakwah. Yang ada, cita itu menjadi utopis. Bahkan akan tenggelam, hanya menjadi sebuah kenangan.

Baca selengkapnya »

Asupan Ruhiyah

Dari ruhiyah yang kokoh akan lahir keikhlasan dalam bekerja, keimanan yang terjaga, hingga pikiran yang jernih. Aset-aset fundamental seperti itulah yang harus dimiliki setiap kader dakwah. Agar orientasi kerjanya bukan hanya kebahagiaan diri sendiri, tapi juga kebahagiaan orang lain yang ikut terpegaruh aura ruhiyah yang terpancar dari dalam diri.

Baca selengkapnya »

Memperjuangkan Nilai Islam

Dari sinilah peran kepemimpinan surgawi seharusnya menuliskan narasinya sendiri. Sebuah narasi kepemimpinan surgawi, dari karakter nilai islam yang mencintai perdamaian. Bahwa Al-Quran, tidak pernah secara definitif menjelaskan bentuk negara, dan pemerintahan. Karena bentuk negara dan pemerintahan selalu berubah, mengikuti perkembangan konteks ruang dan waktu. Melalui pendekatan apa kita berjuang, Allah beri keleluasaan. Dan kita bebas memilih.

Baca selengkapnya »

Pesan Indah, di Tahun Baru Hijriah

Tak terasa tahun terus berganti; umur semakin menua, ajal semakin mendekat, kesempatan beramal baik semakin terbatas. Semuanya akan terasa sia-sia, ketika seorang muslim tidak mendalami, dan memaknai hakikat pergantian tahun Islam secara menyeluruh. Pergantian tahun yang memiliki nilai filosofi, dan historis tersendiri dalam penetapannya; yaitu peristiwa hijrahnya rasul bersama para sahabat dari mekkah ke madinah (dahulu Yastrib), yang terjadi sekitar 1400 tahun yang lalu.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization