Hening, malam kian larut, bahkan pagi menjelang. Hawa dingin sudut kota Wonosobo kian menggigit. Senyap, pada sepi yang menelikung hati. Sendiri, dalam gelap. Terus menarikan jemari di atas keyboard laptop. Sendiri, ku di sini. Di ruang yang dahulu pernah menorehkan prasasti sejarah untukku, kucoba kembali susun kepingan hati yang terserak, menyusunnya dengan penuh kehati-hatian agar tak ada celah setan menyusup.
Baca selengkapnya »Nyanyian Hujan
Rintik hujan di sudut kota Wonosobo, ciptakan sentuhan hawa dingin yang khas. Tik tik tik bunyi hujan di atas genting, airnya turun tiada terkira, cobalah tengok daun dan ranting, pohon dan kebun basah semua... Kunyanyikan lirik lagu itu dengan lirih, menatap lekat rintik hujan yang nampak indah dari balkon kamarku di rumah budhe. Hujan ini ... kembali memutar episode kisah lalu dalam memoarku tentang sebuah rindu.
Baca selengkapnya »Senandung Tepian Trotoar
Belajar bersahaja, nrimo ing pandum lan ora kakehan polah. Memang hidup perlu menatap ke bawah. Sesekali menyapa tepian trotoar kota, atau duduk sejenak mendengarkan gemericik susunan tutup botol soft drink dalam genggaman tangan mungil nan lusuh yang selalu menunggu lampu menyala merah di perempatan jalan.
Baca selengkapnya »Kala Masa Merangkai Jeda
“Temani duduk di meja operator yuk de,” ajak umi Aisy. “Iya Umi,” jawabku. Duduk di sampingnya terasa teduh, nyaman dan betah berlama-lama. Kata-kata beliau bijak, hal sekecil apapun beliau olah menjadi deretan ilmu, membuatku semakin bersemangat untuk mempelajari Islam lebih syumul.
Baca selengkapnya »