Seperti dilansir laman alghad.com, laporan ini juga menyebutkan ada 12 jasad dari syuhada Palestina yang hingga kini masih ditahan pihak Israel. Mereka adalah korban kejahatan Israel yang terjadi dalam rentang waktu tanggal 8 Oktober 2015 hingga 9 Maret 2016.

Para aktifis medsos mendukung Recep Tayyip Erdogan sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprahnya di dalam negeri Turki dan juga sikapnya yang mendunia.

Masih menurut surat kabar tersebut, mobil-mobil emas ini terdiri dari Mercedes G 36 senilai 370.000 poundsterling, Bentley senilai 220.000 poundsterling, dan model lainnya Lamborghini senilai 350.000 poundsterling, serta mobil Rolls-Royce, senilai 350.000 poundsterling.

Ia kemudian menambahkan, diantara mereka yang berasal dari Arab Saudi adalah para tokoh ternama, seperti Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syaikh Saud Suraim, dan Ulama seperti Syaikh Salman Al-Audah dan Syaikh 'Aidh Al-Qarni. Asad dinilasi sangat dendam dengan Saudi, dan memasukkan siapapun tokoh yang mendukung rakyat Suriah dalam menentang rezimnya.

Dalam konferensi persnya Nashir mengatakan, pemilu memerlukan suasana positif yang kondusif. "Rekonsiliasi harus lebih dulu diwujudkan sebelum pemilu digelar. Mengakhiri perpecahan di internal Palestina merupakan pintu masuk untuk menyukseskan jalannya pemilu nanti," jelas Nashir.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa jumlah warga Palestina saat ini tinggal 48%, selebihnya atau sekitar 2/3 dari penduduk Palestina terusir dari negerinya. Israel juga telah membuat zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza atau sekitar 1,5 km.

Mengetahui hal itu, masyarakat Palestina kemudian bersatu untuk melakukan perlawanan, hingga meletuslah bentrokan berdarah di hari Sabtu, 30 Maret 1976. Peristiwa itu telah menyebabkan syahidnya 6 orang warga Palestina, terlukanya puluhan orang dan ditawannya 300 orang oleh pihak Israel.

dakwatuna.com – Al-Quds. Sumber Palestina memberitakan sebanyak 211 orang warga Palestina syahid sepanjang meletusnya Intifadhah Al-Quds. Umumnya mereka gugur karena ditembak oleh aparat keamanan Israel. Aksi perlawanan rakyat ini sendiri sudah meletus selama 5 bulan lalu atau sejak Oktober 2015. Seperti dilansir laman situs Felesteen.ps, Selasa (29/3/2016) kemarin, sumber Quds Press memberitakan, …

Oglo menyampaikan rakyatnya sangat rindu untuk dapat shalat di masjid Al-Aqsha. "Al-Quds berada di hati 78 juta warga Turki. Dan saat ini mereka dapat menziarahi Al-Quds dan Masjid suci Al-Aqsha melalui jalur laut via Aman, Yordania," jelas Oglo.

Terkait campur tangan AS dalam misi ini, dipaparkan oleh Senator AS, Michael Royen bahwa para pemegang kepijakan politik tertinggi di AS siap mendukung pihak yang berhasil menggulingkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan mengakui aksi kudeta mereka. Dukungan dalam bentuk dana yang besar dan propaganda melalui media televisi.