Topic
Home / Kiptiah Hasan (halaman 5)

Kiptiah Hasan

Ya ALLAH, hidupkanlah aku sebagai orang yang tawadhu', wafatkanlah aku sebagai orang yang tawadhu' dan kumpulkan aku dalam kelompok orang-orang yang tawadhu'

Allah Lebih Besar

Galau. Galau. Galau. Itulah yang saya rasakan beberapa hari ini. Bukan karena cinta pastinya. Mungkin masalah yang standar yang biasa di alami oleh beberapa orang. Saya galau akan pekerjaan. Ketika mendapat pekerjaan baru yang saya pikir lebih menantang, justru saya di hadapkan pada ketidakenakan untuk meninggalkan pekerjaan lama. Padahal pekerjaan baru ini, sudah saya inginkan sekian lama. Merasa tidak enak karena bagaimana dengan semua pekerjaan yang “mungkin” akan terbengkalai.

Baca selengkapnya »

Ke Mana Jiwaku?

Sang nafsu mengebiri jiwa beku, Terlempar jauh ke jurang fana, Legam tanpa cahaya, Berputar-putar di labirin tak berpintu. Tanpa hawa di sana, Terengah-engah udara terhirup, Tiada jejak pada tapak, Tiada cerita dalam buku, Tiada kata dalam bahasa.

Baca selengkapnya »

Ketika Uang Hanya Mampir

Hidup sederhana tanpa utang jauh lebih menenangkan di banding memiliki segalanya tetapi utang di mana-mana. Karena lebih baik menabung untuk kebutuhan yang terduga atau untuk kehidupan di masa depan (akhirat) di banding menabung di pusat perbelanjaan, rumah makan dan lainnya. Sesekali mungkin tidak apa tapi bukan menjadi suatu rutinitas yang dapat menghabiskan uang secara sia-sia.

Baca selengkapnya »

Jika “Lava Pijar” Itu Akan Tumpah

Kawan, mungkin saat ini banyak dari kita yang berada di posisi tidak menyenangkan. Ingin sekali rasanya berteriak, marah, mengeluarkan semua yang di rasakan. Ibarat gunung yang sedang aktif, ia akan mengeluarkan lava pijar, setelah dalam kurun waktu yang lama menahannya di dalam perut bumi. Duuaarr, Jika kita ibarat gunung, maka lava pijar itu akan menghantam orang-orang terdekat kita. Jika lava pijar bisa membunuh, maka "lava pijar" kita minimal bisa membuat sakit hati orang-orang yang terkena dampaknya.

Baca selengkapnya »

Dialog Uang Dalam Kotak Amal

“Asyik... Asyik… aku masuk ke dalam kotak amal.” Goci berteriak senang. Ia pun langsung berbaur dengan uang-uang lainnya, ada si Sebi (seribu), si Gopi (lima ratus), si Sepu (Sepuluh ribu), si Dopu (dua puluh ribu), si Limbu (lima puluh ribu) dan si Sertu (seratus ribu). “Hai kawan-kawan. Senangnya bertemu dengan kalian di sini. Semoga kita bisa menjadi saksi dari orang-orang yang menaruh kita ke dalam kotak amal ini.” Goci menyapa semua uang di dalam kotak amal bening itu.

Baca selengkapnya »

Dzikir Persembahan

Jika tubuhku diam tanpa gairah, Jika mata ku lelah tak menatap, Jika kaki ku letih tak melangkah, Hanya dzikir persembahan kami. Jika hatiku bermuara pada gelisah, Jika pikiranku sejenak tak bermakna, Jika nafasku tersendat noda, Hanya dzikir persembahan kami.

Baca selengkapnya »

Tentang TV

Allahu Akbar…. Allahu Akbar….. “Alqa sayang, sudah Maghrib tuh. Ayo di matikan TVnya. Kita ke masjid yuk, shalat berjamaah.” Kata ayah Alqa. Alqa yang sedang asyik menonton program kesukaannya, menolak. “Alqa shalatnya nanti saja Yah. Tanggung nih filmnya lagi seru.” Jawab Alqa tanpa menghiraukan ajakan ayahnya.

Baca selengkapnya »

Tergantung Niat

Lembayung senja menemani langkah Fatin. Bergegas ia menuju ke jalan besar untuk menunggu angkutan umum yang akan mengantarnya pulang ke rumah. “Lagi dan lagi, saya sendiri.” Ucap Fatin lirih. Sambil terus berdzikir, ia menatap secara seksama arah datangnya angkutan.

Baca selengkapnya »

Lembutkan Hati Kami Yaa Rabb…

Kami tahu kerasnya batu, Yang jika di sirami lembutnya air akan luruh, Bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun. Tapi hati kami bukanlah batu, Tapi mampu keras melebihi batu kali, Yang jika di sirami beribu nasihat, Tak kan luruh meski zaman terus berganti, Atau bumi hanya tinggal mimpi.

Baca selengkapnya »

Menguap Vs Bersin

“Hoaaaaaaammmm…..”. Rasya menguap lebar. “Aduh, kamu kalo menguap ya di tutup donk dek.” Protes Sabil pada adiknya. “Kenapa sih Kak ? Masalah sepele ajah kok di bikin ribut, aku kan cuma menguap Kak.” Tak mau kalah dengan sang kakak, Rasya pun membela diri. “Ck ck ck… dek, kamu pernah dengar tidak kalau Allah itu tidak suka dengan menguap?” Tanya Sabil. Dengan rasa heran, Rasya menjawab, “Kayaknya aku pernah dengar deh Kak.”

Baca selengkapnya »
Figure
Organization