Sebelumnya telah didedahkan bahwa syiah yang kafir sebagaimana kesepakatan semua ulama (Sunni, Mu’tazilah, syiah Zaidiah dan Imamiah) adalah syiah Ismailiah Batiniah. Adapun syiah Zaidiah adalah syiah yang paling dekat dengan Sunni, ulama Ahlu Sunnah berbeda tanggapan dan pandangan terhadap syiah Imamiah atau sering disebut sebagai syiah imam 12.
Baca selengkapnya »Menilik Konsep ‘Ishmah Dalam Pemikiran Aliran-Aliran Syiah “Zaidiah, Itsna’asyariah, Isma’iliah”
Bahwa segala sesuatu yang menunjukkan kewajiban nubuwwah juga menunjukkan kewajiban imamah. Dan jika para nabi memiliki sifat ma'shum, maka begitu juga halnya para imam, mereka juga memiliki sifat ma'shum. Hakikatnya, sesungguhnya sifat ma'shum yang dinisbahkan kepada para imam mereka adalah bertujuan mengakui berbagai periwayatan yang tidak sesuai dengan akal dan logika, yang dinisbahkan kepada seorang imam, dengan tujuan menutup pintu diskusi di hadapan para cendikiawan dan orang-orang pintar mengenai kandungannya, dan memaksa manusia untuk menerimanya. Karena semua riwayat ini muncul dari seorang imam yang ma'shum dan tidak akan melakukan kesalahan.
Baca selengkapnya »Kritikan Syiah Zaidiah Terhadap Konsep ‘Ishmah Syiah Itsna’asyariah dan Syiah Isma’iliah
Imamiah dan Isma’iliyah telah bersepakat mengenai pentingnya keberadaan seorang imam yang ma’shum, yang kepimpinannya melalui penentuan "nash", dan ke semua imam berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Karena sifat ma’shum merupakan salah satu prinsip utama bagi rangka akidah mereka.
Baca selengkapnya »Ahlu Sunnah Menyoal Konsep Imam Ma’shum Syiah
Iradah syar’iyyah yang berarti kecintaan dan keridadhaan Allah dalam menghilangkan dosa dari ahlul bait dengan cara menyucikan mereka, sebenarnya tidak memberikan dalil bagi adanya sifat ma'shum orang-orang yang dimaksud dengan ayat di atas. Sebab tidak akan dikatakan kepada orang yang suci “sesungguhnya aku ingin mensucikan orang yang suci”, karena orang yang sudah suci tidak perlu didoakan lagi kesuciannya, Jika ayat tersebut mengandung “kemaksuman” niscaya lafadz ayat akan berbunyi lain, yaitu: (أَذْهَبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ) " Allah telah menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait"[5]. Jadi tanpa diiringi dengan afadz “iradah”, atau sebagaimana teks asal ayat, yaitu: (يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ) “Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait”
Baca selengkapnya »Mampukah Sunni dan Syiah Berdamai?
Sekiranya kedua golongan Ahli Sunnah dan Syiah saling bersikap ta’ashub (fanatik), maka akan menghasilkan konflik dalaman. Setiap golongan merasa benar. Akhirnya bukan menambahkan perbaikan malah mengeruhkan perbedaan, sehingga terlupa agenda peningkatan status sosial umat. Sepatutnya, setiap aliran menghentikan perbincangan yang menjurus kepada pengkafiran karena dikhawatirkan timbul konflik dalam agama.
Baca selengkapnya »Berapakah Pecahan Golongan Syiah?
Ada tiga jenis syiah di atas yang paling terkenal, terbesar dan memiliki bilangan banyak ialah golongan Syiah Imam Dua Belas atau Imamiyyah/Ja'fariyyah (اثنا عشرية) yang merangkumi 90% penduduk di Iran dan sebagian besar penduduk Iraq dan Libanon.
Baca selengkapnya »Mengenal Asal Usul Syiah
Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Talib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin sepeninggal Rasulullah saw.
Baca selengkapnya »Bahaya Penyebaran Syiah di Negara-negara Sunni (Bagian Ketujuh: Penolakan Syiah Di Negara-Negara Islam)
Peperangan terjadi dengan pantas akibat provokasi Abdullah bin Saba’ (seorang munafik Yahudi asal Yaman) yang tidak mau melihat perdamaian, sehingga ia dan pasukannya pada waktu subuh menyerang tentara Talhah, sehingga tentara Talhah menganggap bahwa Ali mengkhianati perjanjian, oleh karena itu ia dan pasukannya menyerang tentara Ali, sehingga peperangan tidak dapat dihentikan.
Baca selengkapnya »Bahaya Penyebaran Syiah di Negara-negara Sunni (Bagian Keenam: Penyebaran Dan Modus Operandi)
Dari Irak, Suriah, Libya, Lebanon, Mesir, Afganistan, Pakistan, Di Lebanon Syiah pada awalnya merupakan kelompok yang tak diakui. Namun ketika Hizbullah tampil ke permukaan, maka Syiah menjadi sangat kuat. Hizbullah adalah kelompok yang dibentuk oleh Sayyid Muhammad Hussein Fadhlalah. Gerakan yang sekarang dipimpin oleh Sayyid Hasan Nashrallah ini memperoleh dukungan dana dan persenjataan dari Teheran, sehingga pada saat ini Hizbulllah menjelma menjadi milisi bersenjata terkuat di Lebanon.
Baca selengkapnya »Bahaya Penyebaran Syiah di Negara-negara Sunni (Bagian Kelima: Rukun Iman, Qadha dn Qadar)
Syiah cenderung kepada pandangan Mu’tazilah yang berpendapat bahwa Tuhan tidak menciptakan perbuatan manusia, tetapi manusialah yang mewujudkan perbuatan itu. Perbuatan adalah apa yang dihasilkan oleh manusia dengan daya yang bersifat baru.
Baca selengkapnya »