Topic
Home / Januarita Sasni (halaman 3)

Januarita Sasni

Januarita Sasni, S.Si, SGI. Lahir di Sumatera Barat pada tanggal 25 Januari 1991. Menyelesaikan Pendidikan menengah di SMAS Terpadu Pondok Pesantren DR.M.Natsir pada tahun 2009. Menyelesaikan Perguruan Tinggi pada Jurusan Kimia Sains Universitas Negeri Padang tahun 2014. Menempuh pendidikan guru nonformal pada program Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI DD) sejak Agustus 2014 hingga Januari 2015, kemudian dilanjutkan dengan pengabdian sebagai relawan pendidikan untuk daerah marginal hingga Januari 2016. Sekarang menjadi laboran di Lab. IPA Terpadu Pondok Pesantren Daar El Qolam 3 sejak Februari 2016. Aktif di bidang Ekstrakurikuler DISCO ( Dza ‘Izza Science Community) sebagai koordinator serta pembimbing eksperiment dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Tergabung juga dalam jajaran redaksi Majalah Dza ‘Izza. Mencintai dunia tulis menulis dan mengarungi dunia fiksi. Pernah terlibat menjadi editor buku “Jika Aku Menjadi” yang di terbitkan oleh Mizan Store pada awal tahun 2015. Salah satu penulis buku inovasi pembelajaran berdasarkan pengalaman di daerah marginal bersama relawan SGI DD angkatan 7 lainnya. Kontributor tulisan pada media online (Dakwatuna.com) sejak 2015.

Bambu Setia Indonesiaku

Terkadang aku berpikir, tak salah orang yang menebang bamboo tiang bendera di sekolahku. Mungkin mereka kasihan melihat bamboo yang berdiri kesepian, sementara guru sibuk membicarakan kesejahteraan yang jauh dari harapan. Murid-murid pun sibuk mencatat pelajaran di buku sambil didiktekan teman. Bagaimanakah rasa nasionalisme akan dapat terus diwariskan jika estafet itu terhenti di tengah perjalanan, di tangan kita para guru-guru yang selalu melimpahkan kewajiban. Aku tak tahu pasti sampai kapan bamboo kan mampu terus setia seperti Ini. Yang jelas bamboo setia Indonesiaku telah jadikan mukaku tertunduk malu.

Baca selengkapnya »

Lelaki Matahari Terbit

Orang tua dan sahabat-sahabat terus berusaha mengembalikan keceriaanku. Tak sehari pun mereka meninggalkanku sendirian, walau terkadang hanya lewat pesan-pesan mereka. Teramat sulit membuka hati kembali setelah sekian lama terkunci. Sangat tidak mudah mencari pengganti yang seperti dia. Sebuah kenyataan teramat pahit memang, namun apalah daya sebagai manusia kita hanya mampu berencana tapi Allah lah yang menentukan segalanya.

Baca selengkapnya »

Penerapan Sila Kelima

Aku selalu merasa bersalah saat melafadzkan sila kelima pancasila tersebut, bagaimana pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Aku takut saat nanti diminta bukti sila kelima itu, aku tak dapat menunjukkannya. Kini aku hanya mencoba melebur dalam pengabdian di pelosok Banten, banyak belajar dari mereka yang tidak menjadikan keterbatasan sebagai alasan untuk berpangku tangan. Meski kini sila kelima masih belum ku temui, aku masih yakin seiring berjalannya waktu sila kelima itu kan menjadi nyata.

Baca selengkapnya »

Kesejahteraan Guru versus Kualitas Pendidikan

Kesejahteraan guru sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Meskipun persentase pengaruh ini sangat kecil jika dibandingkan dengan permasalahan lain, seperti kualitas guru, kelengkapan sarana prasarana, teknologi informasi komunikasi dan lain sebagainya. Tetapi tidak ada salahnya jika pemerintah punya sedikit waktu untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kesejahteraan guru. Jangan lihat nilai rupiahnya tetapi lihatlah akibat yang timbul di sebaliknya. Jika tidak segera diselesaikan maka ada kekhawatiran akan timbul imbas yang teramat besar dalam dunia pendidikan.

Baca selengkapnya »

Metamorfosis

Mengapa menempuh perubahan itu begitu pahit? Karena hasil perubahan itu teramat manis. Jika tekad telah tertanam kuat di hati maka setiap rintangan dalam perubahan itu akan dengan mudah mampu dilalui. Kunci terbesarnya adalah semangat pantang menyerah. Sebagaimana kita tahu bahwa terjatuh itu biasa, tapi saat jatuh mampu bangkit berdiri lagi dan kembali berlari, itu yang luar biasa. Sekarang tinggal kita pilih akan jadi orang yang biasa-biasa saja atau akan menjadi orang yang luar biasa. Mari bersama kobarkan semangat menjalani metamorfosis sempurna menghapus cerita lama untuk meraih masa depan yang penuh cinta .

Baca selengkapnya »

Langkah Kecil dari Hutan Jati

Allah menakdirkanku mengabdi di kampung ini agar aku belajar lebih banyak tentang nilai-nilai kehidupan. Belajar menikmati hidup dalam keterbatasan, mengukir senyuman di atas kepedihan bahkan belajar tertawa saat hati benar-benar terluka. Beberapa bulan di kampung ini telah memberiku kesadaran betapa beruntungnya aku. Di sini pun aku belajar bagaimana harus menata hati, melihat orang lain dengan memposisikan diriku di posisi mereka. Mulai menyingkirkan keegoisanku perlahan-lahan, agar hidupku tak hanya tersia untuk diri sendiri.

Baca selengkapnya »

Sukma yang Istimewa

hingga saat ini aku belum bisa mendapatkan cara yang tepat untuk mengajak Sukma belajar menulis bersamaku. Di hati ini seakan timbul harapan terbesar untuk Sukma. Di beberapa bulan sisa pengabdianku di tanah Banten ini, aku ingin Sukma bisa calistung (membaca, menulis dan berhitung) dan bergabung kembali ke sekolah sehingga akan lahir Sukma baru yang mampu menghapuskan semua gelar “kebodohan” yang melekat di dirinya. Bahkan semua ini adalah sebuah keharusan yang harus kujalani tidak hanya sebatas keinginan yang terpendam dalam kesibukan.

Baca selengkapnya »

Siti Nurbaya dari Tanah Sunda

Kadang aku ingin berteriak sekencang-kencangnya di tempat yang paling tinggi. Agar seluruh negeri bisa mendengar dan menyadari kenyataan yang terjadi hari ini” Wahai para orang tua yang terjerat keegoisan, bangunlah, lihatlah mata anak-anakmu, relakah engkau saat impian yang terpancar dari binar matanya hilang terhanyut oleh air mata pasrah karena ingin menuruti kehendakmu? Bahagiakah engkau saat masa depan anakmu terkubur dalam siksa yang engkau ciptakan. Sadarkah engkau bahwa sesungguhnya engkau pun benci dengan paksaan? Semoga perlahan-lahan kau kan tanggalkan pakaian kepongahan sebagai orang tua yang terlupa hakikat menjaga anak sebagai amanah yang kuasa.

Baca selengkapnya »

Kenaikan Kelas di Ujung Kulon

Begitu banyak keistimewaan acara kenaikan di tanah pengabdianku, tradisi sunda yang penuh dengan kebersamaan patut dijadikan contoh. Namun ada juga beberapa tradisi di atas yang sangat membutuhkan jawaban dan penjelasan. Agar setiap yang dilakukan menyimpan makna yang bermanfaat tidak hanya sekedar tradisi turun-temurun yang menjadi soal tanpa jawaban saat dipertanyakan.

Baca selengkapnya »

Prahara Tanah Impian

Tugasku sebagai relawan bukanlah untuk meratapi semua keterbatasan, tetapi menjadikan semua keterbatasan itu sebagai kesempatan untuk berkarya mengusahakan perubahan. Kewajibanku adalah berusaha hasilnya tetap saja semuanya adalah kuasa Allah Yang Esa. Semoga satu tahun penantian di daerah penempatan sebagai masa pengabdian dapat aku lalui dengan penuh ketabahan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan hati. karena aku di sini tak semata- mata mengajar tapi lebih kepada belajar.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization