Topic
Home / bidadari_Azzam (halaman 2)

bidadari_Azzam

Sri Yusriani, ananda dari bapak H. Muhammad Holdoun Syamsuri TM Moorsid dan ibunda Hj. Sahla binti alm H. Majid, biasa dikenal dengan nama pena bidadari_Azzam, lahir di Palembang, 19 Juni 1983. Mantan pelajar berprestasi ini sangat senang membaca & menulis sejak kecil (memiliki ratusan sahabat pena sejak SD hingga SMU sehingga terbiasa bersurat-menyurat), terutama menulis puisi. Syair dan puisinya serta cerita-cerita mini pernah menghiasi majalah Bobo, surat kabar lokal serta beberapa majalah nasional. Semasa menjadi putri kecil yang malu-malu, ia mengoleksi tulisan karya pribadi dan hanya dinikmati seisi keluarga serta bapak-ibu guru di sekolah. Beberapa prestasi yang terkait menulis adalah juara pertama menulis dan menyampaikan pidato kemerdekaan RI tingkat kotamadya Palembang, pada tahun 1997, Peserta termuda buku Antologi Puisi Kepahlawanan Pemda SumSel, serta kejuaraan menulis di beberapa majalah lokal dan nasional. Pernah menyabet juara 3 lomba puisi tingkat kodya Palembang, juara 2 menulis cerpen islami tingkat kodya Palembang yang diadakan ForDS (Forum Dakwah Sekolah), dan pada tahun 1999, semasa masih SMU dipercaya untuk menjadi pembimbing kepenulisan bagi sang ayah ketika mengikuti lomba membuat karya ilmiah tentang keselamatan kerja di Pertamina (menghadapi persaingan dengan para mahasiswa yang sudah S2 dan S3), dan Alhamdulillah, karya tersebut terpilih menjadi juara pertama. Lima tahun terakhir ini, ia tinggal di luar negeri, jauh dari bumi pertiwi. Hobi menulis pun terasah kembali, mengalirkan untaian kata pengobat rindu jiwa, sehingga kini kian aktif menulis artikel di beberapa website dan milist islami. Kini sedang mempersiapkan buku mengenai pengalaman pribadi sebagai sosok muslimah yang menikah di usia amat muda (ia menikah saat berusia 19 tahun), �Tentunya dengan ragam keajaiban yang saya temui, betapa saya amat merasakan kasih sayang Allah ta�ala dalam tiap tapak kehidupanku ini.� Prinsipnya dalam menulis, �Bagiku, Menulis itu dengan hati, dianalisa oleh semua indera, tak bisa direkayasa, tak boleh terburu-buru pula. Menulis itu adalah mengukir tanda cinta pada-Nya, mengharapkan apa-apa yang menjadi tulisan adalah cambuk motivasi diri sendiri dan dihitung-Nya sebagai amal jariyah�. Ia mengecap bangku kuliah di UPI-Bandung, dan UT-Jakarta, Lulus sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi. Kegiatan saat ini menikmati peran menjadi ibu dari tiga jagoan ; Azzam, Sayyif dan Zuhud, mendukung penuh tugas suami yang mengemban project perusahaan di negara-negara lain, sekaligus mengatur jadwal sekolah bahasa Polish, serta menjadi pembimbing para muallaf dengan aktif sebagai koordinator muslimah di Islamic-Centre Krakow, Poland. Buku pertama kisah hikmah yang ditulisnya di Krakow baru dicetak awal maret 2012 oleh penerbit Eramuslim Global Media, dengan judul �Catatan CintaNya di Krakow-seri 1.�

Secuil Muhasabah

Secuil muhasabah dari diri nan berlumpur dosa ini, semoga dapat bernilai ibadah buat kita semua. Ada kalimat-kalimat pesan seorang sahabatku yang memotivasi jiwa kita kala membacanya, “Dulu, aku pernah sangat kagum dan bangga pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup & hebat dalam keahliannya, dunianya sukses besar!

Baca selengkapnya »

Suatu Ketika

Tatkala diam menjadi bahasa kita, Mataku tertutup bening nan menganak sungai, Hening adalah ukiran kata, Badai menjadi tanda baca nan membuai. Sebuah cerita sunyi, Kutatap kepingan negeri-negeri, Tiada pernah ada kata rugi, Jika petikan hikmah terselip di hati.

Baca selengkapnya »

Bersyukur Sekarang Juga

Hadirnya syukur pasti beriring kesabaran, sedangkan bila jauh dari rasa syukur - muncullah dengki serta penyakit hati lainnya, yang menggerogoti jiwa raga, na'udzubillahi mindzaliik. Jangan tunda puji dan puja serta doa tanda syukur dan cinta kepada-Nya, duhai teman-teman yang dicintai Allah, semoga hari-harimu berada dalam keberkahan dan ridha-Nya, aamiin…

Baca selengkapnya »

Islam Solusiku

Begitulah, Allah azza wa jalla melimpahkan hidayah-Nya kepada brother kita ini, ia menyadari bahwa hanya Allah SWT yang mengerti solusi hidupnya. Ia merasa bersyukur bahwa masih ada kesempatan untuk bertaubat, masih punya waktu untuk memperbaiki dan menjaga organ-organ tubuhnya tatkala hidayah Allah SWT telah didekap saat ini.

Baca selengkapnya »

Pesimis vs Optimis

Semoga kita dapat menghindari ciri-ciri pesimisme yang dapat meruntuhkan kepercayaan diri pada keindahan taufiq hidayah-Nya yang telah kita dekap erat-erat. Untuk menanamkan kegembiraan dan optimis di hati, hendaknya kita menyadari bahwa tugas diri hanyalah berusaha semampunya, mengoptimalkan ikhtiar dan memanjatkan pinta kepada-Nya, sedangkan ketentuan dan hasil akhir adalah urusan Allah ta'ala.

Baca selengkapnya »

Tempat Terbaik (Bagian ke-3)

Sekarang tiba pada bagian secuil jawaban bagi teman-teman yang pernah menanyakan kepadaku, “Sist Ummu Azzam, apakah yang kalian cari dengan berpindah-pindah negara?” atau ada pertanyaan yang seperti ini, “Kelihatannya enak sekali jalan-jalan terus, nih... Apakah mencari tempat terbaik yang banyak duitnya?” banyak model kalimat sejenis itu, dan kemarin pagi adalah puncaknya, seorang saudari berkata dengan nada emosi, “Bantuin S2 ini nih! Kan harusnya duit turun dari langit kalau di luar negeri!” yang berbicara memiliki penampilan acak-acakan dengan celana pendek ketat dan kaos tanpa lengan, namun merupakan muslimah.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization