Topic
Home / Avicen Sekrez

Avicen Sekrez

Penulis lepas dan seorang Qori murattal sekaligus Imam Masjid Besar Ath-thoyyibah. Memulai kegiatan menulis sejak berkuliah di kampus STEI SEBI. Lahir di Bekasi, Oktober 1999, lulus SMA tahun 2016 dari Pondok Pesantren Mimbar Huffazh. Penulis merupakan seorang Hafizh Quran 30 juz yang menyelesaikan Hafalannya pada tahun 2015 pada umur 15 tahun di salah satu Pesantren Turki yang bernama UICCI Sulaimaniyyah di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Penulis merupakan Pemegang Sanad Qiroah Asyroh yang Mutawatir, yang penulis ambil dari serang Syeikh dari Mesir pada tahun 2015. Sekarang penulis sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi Islam spesifikiasi Akuntansi Syariah di STEI SEBI.

Dakwah Dalam Rihlah

Kalau dalam benak kita tidak pernah berfikiran demikian atau setidaknya merasa risih ketika tempat yang kita kunjungi terdapat kemaksiatan? , maka sungguh kita malu kepada burung Hud-Hud. Dalam Al-Quran surah An-Naml:20-23, dalam ayat itu menceritakan betapa risihnya betapa tidak nyamannya hati se-ekor burung Hud-Hud ketika melakukan perjalanan ke negeri-negeri yang jauh , namun ketika melewati negeri saba ,melihat negeri itu penuh kemaksiatan dan menyekutukan allah. Namun burung Hud-Hud tidak hanya mendiamkan saja dan tidak membiarkan hal itu. Burung Hud-Hud langsung melaporkan-nya kepada Nabi Sulaiman As. Yang berakhir dengan keislaman para penduduk negerinya. Sudahkah kita melakukan hal demikian? Apakah kita tidak merasakan hal yang sama dengan Burung Hud-hud, ketika kita melihat suatu tempat yang kita kunjungi penuh dengan kemaksiatan.?

Baca selengkapnya »
Figure
Organization