Topic
Home / Abi Sabila (halaman 5)

Abi Sabila

Seorang pembaca yang sedang belajar menulis.

Mati Sebelum Mati

Selain menjadi penyebab seseorang masuk surga dan jauh dari neraka, silaturahim dapat memperluas rezeki dan juga memanjangkan umur. Berkali-kali Faiz membaca catatan yang diberikan Pak Sholeh, guru agamanya. Kalau karena silaturahim seseorang bisa masuk surga dan jauh dari neraka, Faiz bisa mengerti. Demikian pula memperluas rezeki, dapat Faiz pahami. Ayah dan Bunda sering mengajak ia silaturahim ke rumah saudara di luar kota.

Baca selengkapnya »

Karena Manusia Itu Pelupa

Seperti petani yang kehilangan cangkulnya, aku mondar mandir, dari kantor ke area produksi, terus ke area inventory dan balik ke kantor lagi, bertanya pada beberapa orang yang kuharap melihat atau bahkan meminjam (tapi belum mengembalikan) pulpen, senjata utamaku untuk menyelesaikan laporan sebelum kuinput ke komputer.

Baca selengkapnya »

Senangnya Bepergian Bersamanya

Ciri khas dia adalah jika akan bepergian dia lebih senang dengan menyebut sebelum atau sesudah shalat. Jarang sekali dia mengatakan kita berangkat jam sekian atau jam sekian, kecuali untuk keperluan atau acara yang sifatnya resmi dan tak bisa dirubah waktunya. Selagi hanya acara biasa apalagi tidak melibatkan banyak orang, dia selalu memberikan pilihan kita shalat di sini atau di tempat tujuan.

Baca selengkapnya »

Mau Langsung Atau Mampir Dulu?

Masih ingat tulisan berjudul Karena Allah Semata? Ya, tulisan tentang Fulan dan rekan kerjanya yang senang menjadikan Fulan sebagai bahan ledekan karena masih membujang di usianya yang sudah berkepala tiga. Juga memandang sesuatu (hampir) selalu dari sudut duniawi saja, salah satunya dengan ‘menuduh’ Fulan berpuasa karena terpaksa, tidak ada yang memasakkan untuknya, karena ingin cepat dapat jodoh, ingin cepat kaya dan berbagai tujuan dunia lainnya.

Baca selengkapnya »

Tutup Mata Buka Telinga

Taushiyah dari sang ustadz baru berjalan lima belas menit tapi Fulan sudah dua kali menyikut lengan Ahmad, berbisik pelan, mengajak pulang. “Kenapa?” tanya Ahmad setengah terpaksa, mengira Fulan mendapat kabar penting karena sejak datang Fulan lebih sibuk dengan hape nya ketimbang menyimak serangkaian acara pembuka. Membuat status @pengajian di dua akun jejaring sosialnya. Badan Fulan memang ada di samping Ahmad, tapi hati dan pikirannya entah dimana, dengan siapa dan sedang melakukan apa.

Baca selengkapnya »

Ujian Di Atas Ujian

Sudah jatuh tertimpa tangga. Di saat istrinya harus dirawat di rumah sakit, Pak Yanto (bukan nama sebenarnya) justru mendapat Surat Peringatan dari atasannya. Cerita bermula ketika istri Pak Yanto kembali merasakan sakit pada perutnya, beberapa hari setelah dokter menyatakan kandungannya sudah bersih dan tak perlu dilakukan tindakan medis apapun, termasuk kuret.

Baca selengkapnya »

Antara Teman dan Keyakinan

Bukan hanya putriku yang baru berusia sembilan tahun, siang sebelumnya beberapa teman kerjaku yang sudah ‘dewasa’ pun menanyakan hal yang serupa, apakah aku akan mengucapkan selamat natal kepada beberapa teman kerja yang akan merayakannya. Dengan tegas kujawab tidak! Bagiku pertemanan, persahabatan, ataupun hubungan kerja menempati ruang yang berbeda dengan keyakinan.

Baca selengkapnya »

Karena Allah Semata

Diam. Itu yang biasa Fulan lakukan bila rekan-rekan kerja menjadikan dirinya sebagai bahan ledekan. Lebih baik diam. Sebab menanggapi pun hanya akan membuat ledekan mereka semakin berkembang. Belum menikah di usia berkepala tiga, dimana teman seusianya rata-rata sudah berkeluarga dan mempunyai anak, ada yang dua bahkan ada juga yang tiga, membuat Fulan sering menjadi bahan ledekan rekan-rekan sekantornya.

Baca selengkapnya »

Tak Lagi Dinanti

Di luar Ramadhan, adzan Maghrib tak lagi dinanti. Untuk apa? Berbuka? Siapa yang berpuasa? Astaghfirullah! Lupakah bahwa ketika adzan sudah berkumandang, maka wajiblah bagi kita segera mendirikan shalat. Dan untuk menjamak shalat jelas ada syarat dan ketentuannya. Menonton pertandingan sepak bola jelas bukan alasan yang membolehkan shalat dijamak.

Baca selengkapnya »

Tahunnya Sudah Hijriah, Tapi Perbuatannya Masih Jahiliyah

Dengan datangnya tahun baru Hijriyah, semestinya kita melakukan rekonsiliasi terhadap diri kita masing-masing. Bagaimanakah perbandingan antara amal kebaikan dan keburukan. Tak ada salahnya jika moment pergantian tahun Hijriyah kita gunakan untuk mengevaluasi ibadah kita. Sudahkah kita bisa menjalankan shalat dengan khusyuk. Sudahkah zakat dan sedekah kita bayarkan dengan penuh keikhlasan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization