Topic
Home / Abi Sabila (halaman 4)

Abi Sabila

Seorang pembaca yang sedang belajar menulis.

Alarm Surgawi

Alarm surgawi. Demikian sebutan yang kuberikan kepada Pak Didi. Mungkin terkesan sedikit berlebihan, tapi sebenarnya tidak juga. Setiap hari, aku dan sebagian besar warga kampung terbangun setelah mendengar lantunan shalawat Pak Didi melalui pengeras suara mushalla Baiturrohiim. Alhamdulillah, meski tidak semua warga akhirnya shalat berjamaah di mushalla, tapi lantunan shalawat Pak Didi menjadi awal yang indah untuk memulai hari.

Baca selengkapnya »

Kebaikan yang Menginspirasi

Bagai sebuah prasasti, nama Rohman dan Rohim terukir indah di hati, karena kebaikannya yang menginspirasi. Dua kakak beradik ini bukanlah kerabatku, bukan pula sahabat dekat, tapi kebaikan mereka akan selalu kuingat. Sembilan tahun yang lalu, Allah mempertemukanku dengan mereka melalui jalan yang tak terduga sebelumnya. Pak Rohman adalah pemilik toko spare part sekaligus bengkel motor, sedang Pak Rohim adalah pemilik rumah makan terkenal di kota kecil tempat kelahiranku.

Baca selengkapnya »

Tak Perlu Tukar Kelamin

“Alhamdulillah, kamu sudah ceria lagi.” Itu awal obrolanku dengan Fulan, kemarin siang. “Iya, berkat nasihat ustadz Arif,” jawab Fulan. Raut mukanya bersemu merah. “Kau curhat dengan beliau?” “Maaf, bukan aku tak menganggap nasihatmu. Tapi hatiku baru sempurna terbuka setelah mendengar nasihat dari beliau.” Aku mengangguk, maklum. Tentu saja, ustadz Arif adalah guru ngaji yang pintar dan bijak. Maka meminta nasihat pada beliau adalah keputusan yang tepat.

Baca selengkapnya »

Kita Dalam Antrian

Terminal bus Pulo Gadung, Jakarta Timur (beritajakarta.com)

Innalillahi wainailaihi roji’un. Belakangan, berita kecelakaan di jalan raya kerap menghiasi tayangan di televisi, juga menjadi sorotan berbagai media massa lainnya. Kecelakaan bus di jalur puncak Cisarua Bogor, tabrakan bus di Jawa Timur, juga di Pemalang hingga kecelakaan tunggal yang menewaskan sembilan orang pejalan kaki yang terjadi tak jauh dari halte Tugu Tani, Jakarta. Selain berita-berita tersebut, sebenarnya mungkin masih banyak kecelakaan lain yang tak terekspos media.

Baca selengkapnya »

Tidak Selalu Pintar, Tidak Selalu Benar

Belajar kelompok atau belajar bersama, hampir semua kita pernah melakukannya. Baik saat masih duduk di bangku SD, SMP, SLTA maupun ketika sudah berstatus mahasiswa. Begitu pun yang kini sering dilakukan putriku, Sabila. Bersama beberapa teman sekelasnya, ia belajar kelompok secara bergiliran. Menjelang ujian akhir nasional yang tinggal beberapa bulan, banyak tugas dan latihan yang harus mereka kerjakan.

Baca selengkapnya »

Karena Utang Harus Dibayar

Putriku mungkin baru masuk kelas ketika kudengar seseorang mengucap salam di depan pintu kontrakanku. "Wa’alaikumsalam….” jawabku, bergegas menuju pintu. Kutinggalkan piring dan gelas kotor bekas sarapan di bak pencucian. Betapa terkejutnya aku demi melihat tamu yang datang pagi itu. Adalah Fulan, rekan kerja sewaktu masih bekerja di perusahaan farmasi dulu. Ia datang beserta istrinya.

Baca selengkapnya »

Jangan Lagi-Lagi

“Kamu pernah membonceng motor dengan duduk menyamping?” tanya Fulan, satu ketika. “Seperti perempuan?” aku memperjelas maksud pertanyaannya. “Ya, seperti perempuan jaman dulu” Fulan mengiyakan sekaligus merevisi jawabanku. Aku menggeleng. “Belum pernah, memangnya kenapa?” “Aku pernah, sekali. Dan aku kapok, tak ingin mengulanginya lagi!” jawab Fulan sambil tersenyum getir.

Baca selengkapnya »

Salah Bekal

Jangan salah menyiapkan dan membawa perbekalan. Bukan harta, bukan tahta, bukan bagusnya rupa dan bukan pula keluarga yang akan menjadi bekal kita di akhirat kelak. Tapi bagaimana kita menggunakan itu semua untuk beribadah, menggapai keridhaan Nya. Dan satu hal yang jangan sampai kita lupa, jangan terlena dengan perbekalan yang telah dikumpulkan. Apapun yang telah kita siapkan, bisa saja tak terbawa hingga ke akhirat ketika kita berpulang menghadapNya tidak membawa iman dan Islam

Baca selengkapnya »

Bukan Merayakan,Tapi Memperingati

“Bunda…Bunda! Di depan mushalla aku lihat ada tenda, memangnya ada yang mau hajatan, Bunda?” tanya Ade yang baru pulang dari sekolah. “O… itu bukan tenda untuk hajatan, Sayang! Tapi untuk pengajian nanti malam.” jawab Bunda yang sedang menyiangi tanaman hias di halaman. “O, iya. Ade lupa! Nanti malam kan kita akan merayakan hari kelahiran nabi Muhammad SAW. Benar kan, Bunda?”

Baca selengkapnya »

Kita pun Akan Menyusul Mereka

Apa dan bagaimanapun caranya, rasa kehilangan itu sama. Sakit dan menyakitkan. Hanya kesadaran bahwa semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya yang membuat kita lebih mudah mempertahankan kesabaran dan juga mengikhlaskan. Aku masih duduk di depan komputer, mengedit naskah yang akan kupublish di blogku yang sederhana dan serba seadanya ketika handphone di samping keyboard bergetar.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization