Bertemu di Denmark, Pemimpin Muslim Eropa Bahas Muslim Uighur

Ilustrasi - Muslimah etnis Uighur women melewati polisi paramiliter Cina yang sedang patroli di jalan di Urumqi, sebuah kota di daerah Xinjiang, Cina, 3 Juli 2010 (Getty Images)

Post media sosial pemerintah pada April 2017 menunjukkan tahanan di sebuah kamp di Prefektur Hotan [Gambar yang diperoleh oleh HRW/ Al Jazeera]
dakwatuna.com – Copenhagen. Sejumlah Pemimpin Muslim Eropa mengadakan pertemuan di Denmark untuk membahas pelanggaran kemanusiaan terhadap Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang (XUAR).

Menurut Pemimpin Muslim Eropa yang tergabung dalam Forum Muslim Eropa (EMF), pelanggaran yang dilakukan Pemerintah Cina tidak dapat diterima.

“Kami akan mendatangi Kedutaan Besar Cina di Copenhagen, dan menyampaikan bahwa kebijakan mereka terhadap XUAR tidak dapat diterima,” kata Ketua EMF Abdulvahed Niyazov, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Jumat (15/02/2019).

Selain Niyazov, pertemuan di Denmark itu dihadiri oleh Direktur Urusan Agama Kongres Uighur Dunia, Turghunjan Alawudun; Anggota Komisi Luar Negeri Duma Negara Rusia, Gadzhimurad Omarov, dan sejumlah diplomat asing lainnya.

Beberapa peserta pertemuan juga menyatakan niat mereka untuk mengangkat masalah dengan tokoh agama di Denmark. (whc/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 14/02/19 | 20:49 20:49

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...