Wanita Itu Ibarat Buku

Ilustrasi. (bbc.com)

dakwatuna.com – Wanita itu ibarat sebuah buku. Jika ia tersampul dengan jilbab, maka itu adalah ikhtiar untuk menjaga akhlaknya. Terlebih jika jilbab itu tidak hanya sekadar menutupi tubuhnya, akan tetapi juga menjilbabkan hatinya. Dan jika ia tak bersampul, maka ia akan terlihat lebih kusam, ternoda oleh coretan, sobek, karena dia tidak bisa menjaga dirinya. Itu karena ia membiarkan auratnya terlihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya.

Menjadi wanita adalah amanah. Bukan amanah yang sementara, Tapi amanah sepanjang usia ini ada. Dan sudah seharusnya kita menjaga amanah ini dengan membentengi diri kita dengan iman dan ilmu. Senantiasa belajar dan berusaha untuk selalu memperbaiki diri. Karena memang menjadi wanita baik itu tidak mudah butuh iman dan ilmu kehidupan yang seiring dengan pengalaman.

Lihatlah di luar sanah, masih banyak wanita yang dengan bangganya mengobral kehormatan dan kecantikannya, memperlihatkan auratnya kepada Non mahrom, bahkan ada di antara mereka yang sampai terengut kehormatannya dikarenakan tidak bisa menjaga dirinya.

Benar sekali, Menjadi wanita adalah pilihan. Bukan kita yang memilih melainkan Allah yang memilihkannya. Allah penggenggam segala ilmu, sebelum ia ciptakan manusia ia pasti punya pertimbangan khusus. Wanita adalah makhluk yang luar biasa, yang dari rahimnya bisa terlahir manusia semulia Rasulullah, atau manusia sehina Firaun. Dan seperti apa diri kita kelak sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita bersikap, dan menjaga izzah dan iffah kita.

Ukhti, bersyukurlah karena engkau dikaruniai wajah yang cantik dan tubuh yang sempurna. Dan sudah seharusnya kita menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Bukan dengan memamerkan aurat kepada laki-laki yang bukan mahram, sehingga membuat mereka tergoda dan memuja kecantikanmu.

Tapi jagalah amanah tersebut dengan menjaga dirimu dari hal-hal yang Allah murkai, karena cantik yang sesungguhnya adalah ketika engkau bisa menjaga dirimu dan kehormatanmu. Bukan dengan berlomba-lomba mempercantik tubuh sehingga tidak mengindahkan batasan-batasan yang telah Allah berikan kepadamu.

Sungguh rasanya malu bukan, ketika kita tidak bisa menjaga amanah yang telah Allah berikan kepada kita.  Kalau faktanya wanita itu gampang diiming-imingi harta dengan mengorbankan harga dirinya. Dan seharusnya kita malu menjadi wanita kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga mengajak pada jalan yang sesat.

Maka dari itu marilah jaga amanah yang Allah titipkan kepada kita, Allah memberikan amanah itu sudah di pertimbangkan sebelumnya. Karena Allah tahu kita semua para sanggup menjalankan amanah itu.

Dan selalu ingatlah firman Allah dalam Al-Quran “ Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rezki yang melimpah (yaitu:Surga)”. (An-Nuur:26) (lula/dakwatuna.com)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...