Pernyataan Covusoglu tersebut diungkapkan sebagai tanggapan atas kecaman Netanyahu yang sebelumnya ditujukan kepada Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Penjajah yang menendang anak-anak yang tergeletak di tanah dengan sangat mudahnya tersinggung. Netanyahu adalah pembunuh berdarah dingin di zaman modern. Ia bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga Palestina tak berdosa, membom anak-anak di pantai. Turki tidak akan pernah berhenti mengungkap kebenaran ini,” tulis Covusoglu.
Diketahui, Netanyahu dan Erdogan sebelumnya terlibat dalam perang kata-kata. Bahkan, PM Israel itu menyebut Erdogan sebagai sosok penjajah.
Ketegangan keduanya bermula ketika Erdogan berbicara dalam Forum Pemuda Turki yang digelar di Istanbul. Pada kesempatan itu, Erdogan menyinggung soal kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
“Yahudi di Israel menendangi orang-orang yang telah tergeletak di tanah. Faktanya, orang-orang Yahudi tidak hanya menendang laki-laki, tapi juga wanita dan anak-anak saat mereka tergeletak di tanah,” kata Erdogan seperti dikutip dari Sputnik News, Ahad (23/12/2018).
“Tapi sebagai Muslim, kita harus menghadapi orang-orang ini (Yahudi), dan jika mereka punya keberanian, kita akan memberi mereka pelajaran,” imbuhnya.
Melalui akun twitternya, Netanyahu pun menanggapi pernyataan Erdogan tersebut. Ia menuduh Erdogan sebagai penjajah yang tidak pantas memberi pelajaran untuk Israel.
“Erdogan, si penjajah Siprus Utara, yang pasukannya membantai perempuan dan anak-anak di desa-desa Kurdi baik di dalam maupun di luar Turki, tidak pantas memberikan pelajaran moral bagi Israel,” tulis Netanyahu. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: