Diketahui, Washington pekan ini mulai memberlakukan sanksi ekonomi kembali kepada Iran. Langkah yang merupakan konsekuensi keluarnya AS dari kesepakatan nuklir Iran itu berlaku untuk sektor energi dan minyak Iran.
AS juga mengancam akan memberi sanksi kepada negara-negara yang masih membeli minyak Iran. Namun negeri Paman Sam itu memberi pengecualian terhadap delapan negara, termasuk Turki.
“Sementara kami meminta (untuk) pengecualian dari Amerika Serikat, kami juga sangat berterus terang kepada mereka bahwa mengisolasi Iran tidaklah bijaksana. Mengisolasi Iran berbahaya dan menghukum rakyat Iran tidak adil,” kata Menlu Turki Mevlut Covusoglu saat berkunjung ke Jepang, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (06/11).
“Turki menentang sanksi. Kami tidak percaya ada hasil yang diperoleh melalui sanksi,” imbuhnya.
“Saya pikir alih-alih sanksi, dialog dan keterlibatan yang bermakna jauh lebih bermanfaat.”
Washington telah memberlakukan dua set sanksi tahun ini setelah menarik keluar dari pakta nuklir yang disepakati antara kekuatan dunia dan Iran yang oleh Presiden Donald Trump dinilai “cacat”. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: