dakwatuna.com – Menyikapi peristiwa pembakaran terhadap bendera Tauhid dengan tulisan “Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah” yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor, Nahdlatul Ulama (NU), di Alun-Alun Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3, Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia menyatakan sikap:
- Mengecam keras tindakan pembakaran terhadap bendera dengan tulisan “Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah” di negara yang menganut azas Ketuhanan yang Maha Esa, apapun motif dan alasannya.
- Menuntut kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku, serta mengusut tuntas aktor intelektual di belakangnya, agar peristiwa serupa tidak terulang dan segera dapat meredam keresahan di tengah masyarakat.
- Meminta kepada semua pihak agar menahan diri dari tindakan main hakim sendiri dan mempercayakan pihak keamanan untuk menyelesaikan persoalan dengan tetap mengedepankan terpenuhinya rasa keadilan bagi umat Islam.
- Mengajak kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa beristighfar kepada Allah seraya menjaga persatuan dalam umat dari upaya adu domba oleh musuh-musuh agama dan negara.
- Mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi stabilitas dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.
FattaqullohaMastatho’tum,
Billaahi Fii Sabililhaq,
Wassalam,
Jakarta, 22/10/2018.
PB Pemuda Muslimin Indonesia
Muhtadin Sabili,
Ketum
Evick Budianto
Sekjend
(dakwatuna/hdn)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: