“Kepada Tuan Presiden Donald Trump, seperti yang selalu aku tekankan, peradilan di Turki membuat keputusan yang tidak memihak kepada siapapun,” tulis Erdogan di Twitter, Ahad (14/10).
Erdogan menambahkan, ia berharap Turki dan AS dapat melanjutkan kemitraan sebagai dua negara sekutu. Kedua negara, sebutnya, harus melakukan “upaya bersama untuk memerangi kelompok teroris khususnya PKK, Daesh (ISIS), dan FETO”.
Pernyataan Erdogan merupakan tanggapan terhadap ucapan terima kasih dari Trump untuk pembebasan Brunson. Seperti diketahui, Trump melalui Twitter mengatakan, “Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Erdogan atas bantuannya!”
Trump juga membantah klaim media yang menyebut ada kesepakatan tertentu antara kedua negara terkait pembebasan Brunson. “TIDAK ADA DEAL dengan Turki untuk pembebasan dan pemulangan Pastor Andrew Brunson,” katanya.
Namun, Trump menyebut akan ada penghargaan besar dari negaranya untuk keputusan Turki tersebut. Hal itu mengarah kepada hubungan baik antara AS dan Turki, katanya.
Brunson ditangkap pihak berwenang Turki pada Desember 2016 silam. Ia dituduh terlibat dalam organisasi teroris dan upaya kudeta Turki bulan Juli 2016 silam.
Pengadilan Turki kemudian memerintahkan pencabutan status tahanan rumah bagi Pastor Andrew Brunson, Jumat (12/10/2018). Selain itu, pencekalan atas Brunson juga dicabut.
Keputusan diambill setelah ada rekomendasi dari Jaksa Penuntut Umum untuk mencabut tahanan rumah dan pencekalan terhadap Brunson, sambil menunggu persidangan banding. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: