Cina Ubah Nama Sebuah Sungai karena Dinilai ‘Islami’

Pemerintah Cina berusaha menghapus jejak sejarah bangsa Muslim ‘Hui’. (Aljazeera)
dakwatuna.com – Beijing. Pemerintah Cina mengubah nama sebuah sungai karena dinilai berbau Arab dan Islam. Sungai tersebut terletak di Ningxia, sebuah wilayah terbesar yang dihuni oleh Muslim Cina dari ‘Hui’.

Menurut portal Newsweek Amerika, awalnya nama sungai tersebut adalah Sungai Aiyi. Konon nama itu dinisbatkan kepada Sayyidah Aisyah ra., istri baginda Nabi Muhammad saw.

Setelah diubah, sungai tersebut kini bernama Sungai Diannong, nama kuno untuk ibu kota Ningxia, yang sekarang dikenal dengan Yinchuan. Sungai sepanjang 112 mil itu melewati enam wilayah, dari wilayah Yongning menuju ke Sungai Kuning.

Menurut pejabat Cina, pengubahan nama itu berdasarkan pada undang-undang tahun 2013, yang mengatur pengubahan semua nama yang memiliki makna asing. Nama dengan makna lokal ditetapkan sebagai penggantinya.

Sementara peneliti urusan bangsa ‘Hui’ mengatakan, penggantian nama itu menunjukkan kebodohan dan ketidaktahuan. Menurutnya, Aiyi adalah nama seorang putri cantik dari kalangan Hui.

Ia menambahkan, otoritas lokal juga menghilangkan 860 buku dari perpustakaan lokal yang berbicara tentang bangsa Hui. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...