Serangan Mematikan di Ahvaz Iran, Siapa Bertanggung Jawab?

Saksi mata mengatakan pelaku menembak tak beraturan ke arah kerumunan penonton. (Al Jazeera)
dakwatuna.com – Teheran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini angkat suara terkait serangan mematikan di kota Ahvaz kemarin, Sabtu (22/09). Disebutkan, Khameini menuding “rezim di kawasan yang didukung AS” sebagai otak dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 29 orang tersebut.

Khameini juga mendesak pihak berwenang untuk “memburu jejak para penjahat”. Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah akan merespon dengan keras terhadap serangan tersebut.

Setelah pertumpahan darah, pertanyaan muncul mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Selain juga apakah Iran akan ditarik ke dalam konflik yang lebih luas dengan tanggapannya.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut “teroris direkrut, dilatih, dipersenjatai dan dibayar oleh rezim asing” untuk serangan tersebut.

Menurut Badan Berita Mahasiswa Iran (ISNA), sebuah kelompok bersenjata yang disebut al-Ahvaziya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Sementara Negara Islam Irak dan kelompok Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) juga mengatakan berada di balik serangan itu.

Sedikit yang diketahui tentang kelompok al-Ahvaziya. Tapi juru bicara Pengawal Revolusioner Ramezan Sharif mengatakan kepada ISNA bahwa kelompok tersebut “didanai oleh Arab Saudi”.

Dalam sebuah pernyataan kepada situs berita Internasional Iran, ia mengatakan serangan pada hari Sabtu itu “adalah tanggapan terhadap penindasan terhadap orang Arab Ahvazi”.

“Kami tidak punya pilihan selain melakukan perlawanan.”

Laporan lain mengatakan anggota pemuda dari Kelompok Perlawanan Nasional Ahvaz (ANRG) bertanggung jawab.

Dalam pernyataan terpisah ke situs web Ahwazna, Habib Jaber, kepala Gerakan Perjuangan Arab untuk Pembebasan Ahvaz (ASLMA), mengatakan menargetkan Garda Revolusi “dalam parade militer di Ahvaz oleh perlawanan nasional datang dalam langkah-langkah pertahanan diri terhadap milisi teror yang diklasifikasikan secara global”.

Serangan pada Sabtu itu menargetkan sebuah parade militer yang digelar oleh Garda Revolusi Iran. Di antara korban yang tewas ada wanita dan anak-anak yang tengah menonton parade untuk memperingati Perang Iran vs Irak tersebut.

Belum jelas apakah ASLMA dan ANRG berafiliasi dengan kelompok al-Ahvaziya, atau jika mereka adalah bagian dari aliansi.

Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara militer Iran, mengatakan kepada kantor berita Fars, empat pria bersenjata melakukan serangan itu. Tiga tewas di tempat kejadian sementara pria keempat tewas dalam tahanan akibat luka-lukanya.

Shekarchi mengatakan orang-orang bersenjata itu mengenakan seragam militer dan menyembunyikan senjata mereka di daerah itu beberapa hari sebelum melancarkan aksi.

Seorang korban yang terluka mengatakan kepada wartawan bahwa orang-orang bersenjata itu menembak “tanpa tujuan” ke arah kerumunan.

Ahvaz adalah ibu kota provinsi Khuzestan, yang memiliki cadangan minyak terbesar di Iran. Sebab kedekatannya dengan Irak dan kehadiran minoritas Arab dalam jumlah besar, daerah tersebut telah menyaksikan kekerasan etnis di masa lalu. (whc/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 23/09/18 | 14:19 14:19

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...