Rencananya, unit-unit perumahan baru akan dibangun di permukiman Yahudi Beit El saja. Lokasi ini letaknya berdekatan dengan kota Ramallah – pusat pemerintahan Otoritas Palestina – di Tepi Barat.
Unit-unit baru itu seolah-olah dimaksudkan untuk memberi kompensasi kepada pemukim Yahudi yang dievakuasi. Mereka dievakuasi lebih awal dari pos-pos pemukiman ilegal di tempat lain di Tepi Barat.
Menurut tokoh Palestina, lebih dari 700.000 pemukim Yahudi kini tinggal di 196 permukiman (dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel). Sementara jumlah pos permukiman yang dibangun tanpa persetujuan di Tepi Barat ada lebih dari 200 pos.
Kebijakan Israel tentang pembangunan permukiman yang tak terkendali ini dinilai banyak pihak sebagai penghambatan perundingan damai Palestina-Israel, yang mulai terhenti sejak 2014 silam. (whc/dakwatuna)