Pernyataan bersama itu ditanda tangani oleh 84 LSM yang berada di dalam maupun luar Inggris. Mereka menyampaikan kekhawatiran akan upaya untuk membungkam setiap diskusi tentang penderitaan Palestina sejak terusir tahun 1948 silam, seperti disebutkan The Independent.
Menurut pernyataan tersebut, peristiwa sejarah yang dikenal dengan Hari Nakbah itu sangat terkenal. Hari itu juga menjadi bagian dari sejarah Inggris selaku pemegang mandat atas Palestina, dan membuka jalan bagi pembentukan Israel seperti Deklarasi Balfour 1917.
Pernyataan LSM juga mendesak agar pemerintah Inggris membuka secara terang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Tujuannya untuk memahami perdebatan saat ini tentang rasisme, Israel dan masa lalu kolonial Inggris di sejumlah negara termasuk Palestina. (whc/dakwatuna)