Iran Sebut 50 Ribu Pasukan AS Berada dalam Jangkauan Serangnya

Trump dan Rouhani. (Aljazeera)
dakwatuna.com – Teheran. Perang kata-kata antara Iran dan Amerika Serikat terus berlanjut. Terbaru, Teheran mengklaim ada 50.000 pasukan AS berada dalam jangkauan serangnya. Sebelumnya Washington melalui Presiden Donald Trump juga memperingatkan agar Iran berhenti menebar ancaman.

Ancaman terbaru Teheran disampaikan oleh Mohsen Rezaee, Ketua Sistem Dewan Kehormatan yang juga mantan Panglima Garda Revolusi. Ia menyebutkan, sekitar 50.000 pasukan AS di Kawasan berada dalam jangkauan senjata-senjata pasukan Iran.

Posisi Trump, imbuh Rezaee, bukan pada tempat yang diizinkan untuk mengancam Iran dan presidennya. Ia juga mengingatkan agar penguasa Gedung Putih itu untuk tidak melewati batas.

Sebelumnya Trump mengancam akan memberi sanksi yang tak terpikirkan sebelumnya kepada Iran. Itu dilakukan jika Presiden Iran Hassan Rouhani terus ancaman bagi Washington.

Amerika Serikat, imbuh Trump dalam Twitternya, bukan lagi negara yang mentolerir setiap pernyataan Rouhani.

Jubir Gedung Putih, Sarah Sanders menjelaskan, tujuan dari cuitan Trump itu bukan untuk mengalihkan perhatian dari Rusia.

Masih menurut Sanders, Presiden AS itu mampu fokus dalam sejumlah permasalahan internasional, termasuk di antaranya Iran. Trump juga tidak akan membiarkan Iran terus mengancam AS, imbuhnya.

Jauh sebelum itu, Presiden Iran memperingatkan para “musuhnya” bahwa perang melawan Iran akan menjadi ‘ibu dari segala perang”.

Menurut Rouhani, tidak ada negara manapun yang mampu membasmi pengaruh Iran di Kawasan, termasuk AS. Ia menyebut Iran punya senjata paling kuat dan ampuh, yaitu kendali atas Selat Hormuz. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...