Perundingan Oposisi Suriah dengan Rusia Berakhir Tanpa Hasil

Anak-anak Palestina mengangkat bendera Suriah versi Oposisi. (shehab.ps)
dakwatuna.com – Moskow. Pasukan Oposisi Suriah mengumumkan perundingan dengan pihak Rusia berakhir tanpa ada hasil, Rabu (04/07). Perundingan dimaksud dalam rangka mencapai kesepakatan gencatan senjata di Daraa dan Quneitra, Suriah selatan.

Komisi Negosiasi Oposisi Suriah (SNC) kepada kantor berita Anadolu mengatakan, kedua pihak bertemu di Daraa pada Rabu kemarin. Tujuannya untuk membahas kemungkinan gencatan senjata di Daraa dan Quneitra.

SNC menambahkan, pihak Rusia menolak syarat yang diajukan pihaknya. Di antaranya menarik mundur pasukan rezim Suriah dan milisi yang didukung Iran dari daerah yang dikuasi, agar dapat dilewati warga yang terlantar.

Dalam beberapa hari terakhir, Daraa menjadi target serangan udara dan darat dari pasukan rezim dan aliansinya. Pasukan rezim juga berhasil maju ke pedesaan timur Daraa dan menguasai kota Busra al-Harir dan Nahtah.

Lebih dari 100 warga sipil tewas dan ribuan lainnya melarikan diri sejak operasi yang dilakukan sejak dua pekan lalu itu.

Setelah pembicaraan damai yang diadakan tahun lalu di ibukota Kazakhstan, Astana, Daraa diproyeksikan menjadi ‘zona de-eskalasi’. Zona ini berarti segala bentuk agresi tidak diperbolehkan di sana. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...