Putin Sebut Pasukan Rusia Akan Tetap di Suriah

dakwatuna.com – Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak punya rencana untuk menarik pasukannya dari Rusia. Namun ia juga tidak akan membangun fasilitas militer permanen di sana.

“Pasukan akan tetap berada di sana selama itu menguntungkan Rusia, dan untuk memenuhi tanggung jawab internasional kami,” kata Putin dalam wawancara interaktif dengan stasiun televisi, Kamis (07/06).

Putin menambahkan, “Kami tidak membangun intalasi jangka panjang di sana. Bahkan jika perlu bisa saja menarik pasukan lebih cepat tanpa kehilangan materi.”

Menurut Putin, Perang Suriah menjadi pengalaman unik bagi pasukan Rusia.

“Pertama, penggunaan militer kami di medan tempur adalah … cara unik untuk peningkatan pasukan bersenjata kami. Tidak ada jumlah latihan militer yang bisa dibandingkan dengan penggunaan militer dalam kondisi pertempuran,” kata Presiden Rusia itu.

“Coba kita ingat, ribuan militan meninggalkan Rusia dan negara-negara di Asia Tengah, kemudian berkumpul di Suriah. Itu bagus untuk sepakat dengan mereka di sana, melikuidasi mereka, lalu membiarkam mereka kembali dengan senjata di tangan.”

Kremlin pertama kali melancarkan serangan udara ke Suriah pada September 2016. Itu merupakan invasi militer terbesar di Timur Tengah dalam satu dekade terakhir.

Ketika ditanya tentang kemungkinan perang dunia ketiga, Putin merespon dengan memperingatkan kemungkinan berakhirnya peradaban manusia. Untuk itu semua pihak harus menahan diri.

“Ancaman timbal balik kehancuran akan selalu membuat semua yang terlibat dalam arena internasional menahan diri, mencegah kekuatan militer memimpin dari membuat gerakan tergesa-gesa, dan memaksa peserta untuk saling menghormati.”

“Penarikan AS dari perjanjian anti rudal balistik merupakan upaya untuk kengakhiri paritas strategis. Tapi kami akan merespon hal itu,” pungkasnya. (whc/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:

Tentang William