Kampung Inspirasi: Mencipta Muslim Tangguh Luar dan Dalam

Program Kampung Inspirasi: Kajian Ruhiyah dan Entrepreneur Camp di Desa Sangiang, Rancaekek Bandung. (Ria/Gie/PKPU-HI)

dakwatuna.com – Bandung.  Salah satu program PKPU Human Initiative Jawa Barat pada bulan Ramadhan kali ini adalah menyelenggarakan acara dengan tajuk “Kampung Inspirasi: Kajian Ruhiyah dan Entrepreneur Camp”.

Acara tersebut digelar pada dua waktu yang berbeda yakni sesi 1 (2-3 Juni) dan sesi 2 pada (9-10 Juni) di Kampung Sangiang yang terletak di Desa Sangiang, Rancaekek Bandung. Dengan suasana area persawahan yang masih asri, Kampung Inspirasi diselenggarakan untuk mengajak anak muda di Kampung Sangiang menjadi anak muda yang tangguh dan siap menatap masa depan ke depan.

Acara tersebut diikuti oleh 115 peserta yang mayoritas terdiri dari siswa-siswi SMP yang bersekolah di daerah Sangiang, Rancaekek. Dalam kesempatan tersebut mereka diberikan materi-materi mengenai pentingnya menjadi muslim yang tangguh dan menjadi muslim produktif

Marketing Communication PKPU Human Initiative Jawa Barat Ria Yuliasari menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan dengan anak-anak di Kampung Sangiang yang memiliki semangat dan cita-cita yang besar dalam meraih mimpi.

“Saya lihat tadi ternyata banyak anak-anak di Kampung Sangiang ini yang bercita-cita menjadi pengusaha. Untuk itu materi yang disampaikan oleh pemateri sangat relevan sekaligus untuk memberikan bekal ilmu bagi anak-anak yang ingin menjadi pengusaha. Saya doakan semoga cita-cita mereka semua tercapai,” ujar Ria.

Berkaitan dengan tema Infinity Happiness yang diusung PKPU Human Initiative pada bulan Ramadhan kali ini, Ria juga menekankan pentingnya berbagi kebahagiaan kepada sesama. “Kebahagiaan itu kan sesungguhnya adalah saat memberi kebahagiaan kepada orang lain. Jadi, lewat acara ini anak-anak peserta juga diajari pentingnya berbagi kebahagiaan. Apalagi saat mendengar alasan mereka menjadi pengusaha adalah karena ingin menciptakan pekerjaan untuk orang lain. Di situ kan berarti sudah muncul jiwa sosial pada diri mereka,” ujar Ria.

Impian akan meraih masa depan yang lebih baik juga disampaikan oleh salah seorang pemateri yakni Indra Ambiya. Dai muda tersebut menceritakan kisah pentingnya menjalankan wasiat. Dalam pemaparannya, Indra menjelaskan ada dua kakak beradik yang diberikan wasiat oleh ayahnya yang akan meninggal dunia. Dua wasiat itu yakni tidak boleh mengambil piutang dan tidak boleh terkena matahari. Kakak-beradik tersebut keduanya adalah pengusaha. Namun, ternyata keadaan mereka tidaklah sama. Meski sama-sama menjalankan wasiat. Sang kakak ternyata memiliki keadaan yang menyedihkan karena ia menafsirkan wasiat dengan salah. Sedangkan, sang adik berhasil menjadi pengusaha sukses karena ia menafsirkan wasiat kedua dengan benar yakni. Tidak boleh terkena matahari berarti dia harus keluar rumah sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam.

“Kisah tersebut mengajarkan kita untuk selalu semangat dalam mencari rejeki dan agar kita selalu memiliki sudut pandang yang cerdas. Wasiat sama, tapi hasilnya berbeda. Itu karena perbedaan sudut pandang.” Ujar Indra.

Begitu pun dengan materi yang disampaikan oleh Nurjaya. CEO brand pakaian Mutif itu menjelaskan mengenai modal utama menjadi pengusaha adalah kejujuran.

“Jujur adalah kunci utama kesuksesan. Karena sekali saja ada satu kebohongan yang keluar dari mulut kita, maka ruuntuhlah kepercayaan orang lain atas kita,” ujar Nurjaya.

Selain jujur, memiliki sikap respect juga harus diutamakan. Saat orang lain membenci kita dan kita malah menyayangi, maka itu adalah sikap seorang ksatria.

“Saat ini yang hilang dari masyarakat kita adalah nilai saling respect satu sama lain. Padahal bila sudah satu sama lain saling respect maka akan tercipta masyarakat yang kuat karena saling tolong menolong,” tambah Nurjaya.

Perlunya menumbuhkan sikap saling tolong menolong, jujur, dan kuat dalam meraih impian akan mampu melahirkan manusia-manusia tangguh.

Dipilihnya kampung Sangiang tak lepas dari melihat potensi yang dimiliki oleh Kampung tersebut. Kampung Sangiang merupakan salah satu kampung yang terletak di Rancaekek yang tingkat ekonomi warganya masih rendah. Mayoritas mata pencaharian di Kampung Sangiang adalah bertani. Begitu pun dengan tingkat pendidikan yang mayoritas belum menuntaskan program wajib belajar. Kondisi tersebut yang membuat PKPU Human Initiative melaksanakan acara di Kampung Sangiang karena sekaligus dengan program pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

 

Menjadi Muslim Kaya Karya

Pada hari kedua (3/6) kegiatan Kampung Inspirasi diisi dengan materi yang disampaikan oleh salah seorang pengusaha muda Elly Kurnaedi. Elly menyampaikan pentingnya memiliki cita-cita yang mulai disusun sejak kecil.

“Untuk adik-adik dari sekarang sebaiknya sudah dirancang ingin menjadi apa nanti. Misal ingin menjadi pengusaha, harus dimulai dari sekarang tuh belajar dagang yang baik itu bagaimana,” ujar Elly.

Dalam kehidupan remaja saat ini yang tidak bisa dipungkiri banyak sekali terjadi tindakan melawan norma-norma sosial maupun agama, seperti, terjerumus ke dalam narkoba, pergaulan bebas, miras, geng motor dan sebagainya.

Kenakalan remaja tersebut bukan menjadi hal yang langka untuk ditemukan. “Jangan sampai kita mengikuti mereka. Ingat, hidup ini terlalu berharga kalau untuk dihabiskan untuk berbuat seperti itu. Rugi saat kita tua nanti,” tekan Elly.

CEO Ziyata Clothing itu juga menekankan poin penting lainnya yakni meminta doa orang tua terutama ibu. Elly menceritakan bagaimana dulu dirinya yang berasal dari wilayah pedalaman Ciamis memiliki keinginan yang kuat untuk membahagiakan orang tuanya.

“Saya sejak kecil bekerja keras, belajar dengan tekun karena saya mempunyai mimpi. Dan ingat, bermimpilah juga untuk bisa berbakti kepada orang tua. Doa yang paling cepat dikabulkan salah satunya adalah doa ibu,” ujar Elly.

Para peserta pun larut dalam penyampaian Elly. Terutama saat menekankan pentingnya doa ibu.

“Jangan sampai kita menjadi anak durhaka yang sering menyakiti ibu dan ayah kita. Sebaliknya, kita harus membuat mereka bangga,” ujar Elly. (SaBah/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...