Begini Tanggapan AS Tentang Rancangan Resolusi Perlindungan Rakyat Palestina

Nikki Haley, dubes Amerika untuk PBB di masa Trump. (aljazeera.net)
dakwatuna.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bersiap melakukan voting terhadap rancangan resolusi perlindungan terhadap rakyat Palestina yang diinisiasi Kuwait. Sementara Amerika Serikat telah mengancam akan memveto rancangan resolusi tersebut.

Pernyataan Dubes AS di PBB Nikki Haley yang dirilis Kamis (31/05) malam kemarin mengecam rancangan resolusi tersebut. Dikatakannya, rancangan itu sama sekali tidak menyebutkan Hamas. Padahal, Haley meyakini bahwa faksi perlawanan terbesar di Gaza itu “penanggung jawab tindak kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Jalur Gaza.”

Haley menambahkan, rancangan itu bias dan rusak secara moral dalam usaha mencapai perdamaian Palestina-Israel. Sementara Dubes Israel di PBB Danny Dannon mengecam keras rancangan resolusi Kuwait tersebut.

Koresponden Aljazeera di Washington mengabarkan, AS juga mengedarkan rancangan resolusi di DK PBB. Rancangan tersebut berisi kecaman keras terhadap serangan rudal dari faksi perlawanan di Gaza ke arah warga sipil Israel.

Sementara menurut jadwal, rancangan Kuwait harusnya di voting pada Kamis kemarin. Namun kemudian ditunda hingga hari ini, Jumat (01/06), guna memberi ruang untuk saling bernegosiasi lebih lanjut.

Sebelumnya, Dubes Kuwait di PBB Manshour al-Utaibi mengatakan, AS memiliki penyesuaian yang ingin diusulkan. Ia menambahkan, rancangan resolusi yang diajukannya menyeru perlindungan internasional untuk warga di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Menurut pengalaman sebelumnya, AS selalu menggagalkan upaya apapun yang bermaksud mengutuk pelanggaran Israel terhadap hak-hak Palestina.

Rancangan resolusi dari Kuwait diajukan dua pekan setelah gugurnya 60 warga Palestina di perbatasan Gaza. Pasukan Israel menembaki mereka yang sedang menggelar aksi damai menuntut kembali hak-hak mereka. (whc/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 01/06/18 | 17:02 17:02

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...