Dilansir dari Aljazeera, Jumat (25/05), hal itu ia sampaikan dalam upacara peringatan pembebasan kota Khorramshahr. Menurut Burdistan, Teheran akan menghadapi setiap ancaman yang telah berproses di manapun.
Burdistan menambahkan, angkatan bersenjata negaranya terus memonitor pergerakan musuh. Bahkan juga memiliki kemampuan intelijen untuk mempengaruhi pergerakan tersebut.
Ia juga menyinggung ancaman sanksi terbaru yang diberlakukan pada Iran. Menurutnya, itu harus ditanggapi dengan meningkatkan kesiagaan pertahanan terhadap setiap ancaman yang mengintai.
Pada Rabu lalu, Menlu AS Mike Pompeo berjanji akan menjatuhkan sanksi terberat kepada Iran.
Di hadapan Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Pompeo menyebut sanksi kepada Iran akan jadi yang terberat sepanjang sejarah. Ia menambahkan, AS tengah bermusyawarah dengan semua pihak untuk menentukan sanksi nuklir dan non-nuklir kepada Iran.
Selain sanksi, Pompeo juga mengajukan 12 syarat kepada Teheran, termasuk mengakhiri hegemoninya di Timur Tengah. (whc/dakwatuna)