Seperti diketahui, Riyadh bertekad untuk memiliki dan mengembangkan proyek nuklir. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengimbangi agresiviitas Iran di kawasan Timur Tengah.
Tak tanggung-tanggung, dua pejabat tinggi Saudi langsung yang menegaskan akan tekad tersebut. Pertama disampaikan oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud, dan kedua oleh Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir.
Terkait hal ini, Menlu AS Mike Pompeo mengingatkan bahwa Riyadh tidak punya hak untuk mengembangkan uranium. Menurutnya, hal itu yang juga dituntutkan AS kepada Iran.
“Arab Saudi menyampaikan keinginannya untuk membangun proyek nuklir dengan tujuan damai. Kami sampaikan bahwa mereka harus patuh dengan komitmen untuk tidak memperkaya (uranium). Ini pula yang kami minta kepada Iran,” kata Pompeo, dilansir Aljazeera, Jumat (25/05).
Rencana pengembangan nuklir Saudi ini dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan pada minya. Ini sebagamana tertuang dalam Visi Saudi 2030. Rencananya, Riyadh akan membangun fasilitas nuklir untuk mewujudkannya. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: