Amerika Serikat Diam-diam Bantu Saudi dalam Perang Yaman

Serangan Koalisi Arab menewaskan penduduk sipil di Yaman. (Aljazeera.net)

dakwatuna.com – Sanaa. Surat kabar New York Times (NYT), menyeru Amerika Serikat agar menghentikan bantuan militernya ke Arab Saudi. Selain itu, Washington juga diminta agar pasukannya tidak digunakan untuk memerangi milisi Hutsi.

Dilansir Aljazeera, Jumat (04/05/2018), hal itu dimaksudkan untuk meringankan tragedi kemanusiaan di Yaman yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Menurut NYT, Pentagon dan Pemerintah AS berusaha menutupi keterlibatannya secara militer dalam perang Yaman. Padahal seharusnya Washington tidak turut intervensi di sana.

Baru-baru ini keberadaan pasukan khusus AS di perbatasan Saudi-Yaman terungkap ke publik. Disebutkan, keberadaan mereka dalam rangka membantu menemukan dan menghancurkan situs peluncuran roket milik Hutsi.

Fakta tersebut bertentangan dengan pengakuan Pentagon. Menurut Pertahanan AS itu, bantuan militer ke Saudi hanya terbatas pada pasokan bahan bakar, logistik dan intelijen. Sama sekali tidak berhubungan dengan pertempuran, kata Pentagon.

NYT melanjutkan, keberadaan milisi Hutsi sama sekali tidak menjadi ancaman bagi keamanan AS. Keputusan militer yang besar di Yaman, memerlukan diskusi panjang yang memaksa Presiden AS dan para jenderalnya membenarkan keputusan dan mempertanggungjawabkannya.

Disebutkan, AS telah mengirim pasukan ke Yaman bahkan sebelum perang dengan Hutsi. Tujuan Washington adalah memerangi Al-Qaeda, dengan persetujuan Kongres pasca peristiwa 11/09 2001.

Namun intervensi militer dalam perang antara Saudi dan Hutsi sama sekali tidak memiliki legitimasi.

Sementara serangan Saudi ke Yaman menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Serangan juga menyebabkan lebih dari delapan juta warga kelaparan. Di samping juga satu juta lebih terinfeksi kolera dan dua juta warga kehilangan tempat tinggal. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...