Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / 300 Anak Al-Quds Jadi Tahanan Rumah Sejak 2015

300 Anak Al-Quds Jadi Tahanan Rumah Sejak 2015

Anak-anak di Al-Quds menjadi tahanan rumah. (Aljazeera)

dakwatuna.com – Ramallah. Sebanyak 300 anak-anak di Kota Al-Quds menjadi tahanan rumah sejak akhir 2015 hingga saat ini. Ini sebagaimana yang dilaporkan Komite Urusan Tahanan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Ketua Komite, Issa Qaraqe mengutuk kebijakan Israel yang terus memusuhi warga Al-Quds, terutama anak-anak dan wanita. Otoritas Zionis itu juga disebut terus melakukan kekerasan dan kekejaman terhadap mereka.

Dilansir dari Aljazeera, Rabu (25/04/2018), Qaraqe menyebut berkesempatan bertemu dengan anak-anak yang menjadi tahanan rumah di Al-Quds. Menurutnya, sejak akhir 2015 hingga saat ini ada 300-an anak-anak yang menjadi tahanan rumah.

Qaraqe menjelaskan, sebagian besar anak-anak ini ditangkap kembali setelah masa tahanan rumah sebelumnya berakhir. Anak-anak itu, imbuhnya, ditahan selama enam bulan hingga satu tahun.

Masih menurut Qaraqe, otoritas penjajah juga menjadikan para orang tua sebagai ‘sipir’ bagi anak-anak mereka yang ditahan. Selama penahanan, anak-anak sama sekali tidak diberi akses untuk pergi ke sekolah, atau denda bagi yang memaksa melanggar.

Menjadikan anak-anak sebagai tahanan rumah, lanjut Qaraqe, merupakan bentuk hukuman bagi anak-anak itu sendiri dan keluarganya. Penanahan akan menghancurkan kehidupan anak-anak, dan meninggalkan dampak psikologis negatif bagi mereka. (whc/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization