Pemilu Dipercepat, PM Turki Sampaikan Alasannya

PM Turki, Binali Yildiriim. (aa.com.tr/ar)

dakwatuna.com – Ankara. Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim menerangkan sebab pemilu di negaranya dipercepat. Menurutnya, keamanan nasional menjadi alasan terkuat dari keputusan tersebut.

Seperti diwartakan sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyeru pemilihan parlemen dan presiden dipercepat pada 24 Juni mendatang. Sejatinya, pemilu di negara tersebut baru akan digelar pada Februari 2019.

Menurut Yildirim, keputusan itu diambil berdasarkan aspirasi rakyat yang menginginkan transisi ke sistem presidensial segera diterapkan.

Lebih lanjut Yildirim mengatakan, “Keputusan juga diambil mengingat banyaknya masalah keamanan dan perkembangan geopolitik yang dihadapi Turki.”

Dikutip dari Anadolu Ajansı Arabıc, Kamis (19/04/2018), Yildirim juga menyebut masa depan rakyat jauh lebih penting daripada masa depan politik. Selain itu, ia mengharap semua partai yang ada sepakat dengan keputusan percepatan pemilu tersebut.

Sebelumnya, Partai AKP dan MHP telah mengajukan draf percepatan pemilihan presiden dan parlemen menjadi 24 Juni mendatang. Sejatinya pemilu baru akan dilaksanakan pada 2019.

Komite Konstitusi disebut baru akan membahas draf tersebut pada Jumat (20/04) esok. Selanjutnya, draf akan diajukan ke Majelis Umum Parlemen pada akhir pekan ini untuk dibahas dan divoting.

Terkait hal ini, Partai MHP Turki menyatakan dukungan kepada Erdogan untuk maju dalam kontestasi pilpres. Ini disampaikan Ketua MPH melalui akun twitter pribadinya.

“Kami akan berupaya dan semoga rakyat Turki menghargainya. Puji Syukur bahwa cakrawala kita semakin terbuka dan masa depan semakin cerah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bahçeli menyambut positif seruan percepatan pemilu tersebut. Ia mengatakan, “Itu akan menutup pintu bagi mereka yang berniat buruk pada Turki.”

Sementara itu, oposisi terbesar Turki, Partai CHP mengaku siap mengikuti pemilu meski dipercepat pelaksanaannya. Bahkan Jubir CHP menegaskan, partainya selalu siap andai pemilu dilakukan esok hari sekalipun.

Jubir menambahkan, partainya berusaha meraih kekuasaan. Menurutnya, keberadaan seorang yang berkuasa (Erdogan, red) saat ini merupakan pokok permasalahan di Turki. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...