Kamis , 3 Oktober 2024
Topic
Home / Berita / Silaturahim / IHA Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Myanmar

IHA Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Myanmar

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Penyaluran bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan dan kebutuhan non pangan, kepada 658 Kepala Keluarga yang berada di Camp Mour Tin Nya, Sittwe, Rakhine State. (Kis/IHA/PKPU HI)

dakwatuna.com – Rakhine.  Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) beberapa hari yang lalu telah berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan dan kebutuhan non pangan, kepada 658 Kepala Keluarga yang berada di Camp Mour Tin Nya, Sittwe, Rakhine State.

Bantuan kemanusiaan tersebut berasal dari masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui sejumlah anggota IHA diantaranya PKPU Human Initiative dan LAZ Nurul Hayat dan juga didukung oleh BUMN.

Kegiatan pemberian bantuan ini merupakan langkah awal dimulainya program kemanusiaan IHA di Rakhine State, Myanmar yang sempat tertunda pelaksanaannya akibat konflik yang kembali memanas pada akhir Agustus 2017 yang menyebabkan lebih dari 671.000 etnis Rohingya di kawasan utara Rakhine State mengungsi ke Bangladesh.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Program Manager IHA, Surya Rahman bersama Tim IHA di sela-sela kunjungannya ke dalam kamp sekaligus melakukan kajian di sejumlah township yang berada di wilayah Rakhine State. Pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan tersebut difasilitasi oleh lembaga MAUK Myanmar.

Selama kunjungannya di sejumlah township diantaranya Kyauk Taw Township dan Mrauk U, Surya Rahman bersama Tim IHA melihat secara langsung sejumlah fasilitas pendidikan dan pasar rakyat di beberapa kampung muslim di Myanmar.

Menurut Surya Rahman, kondisi sekolah yang dimiliki masyarakat di kampung muslim tersebut sangat memprihatinkan.

“Konflik di Rakhine State pada tahun 2012 berdampak pada pembatasan akses bagi kelompok muslim termasuk ditutupnya akses layanan pendidikan bagi kelompok muslim oleh Pemerintah, sehingga masyarakat di kampong tersebut harus mendirikan fasilitas pendidikan sendiri,” terang Surya.

Surya juga menerangkan, bahwa pembatasan akses tersebut berdampak pada gerak dan langkah masyarakat di kampung tersebut untuk memperoleh kebutuhan pokok. Untuk menunjang kebutuhan mereka, masyarakat mendirikan pasar penghubung yang menjadi tempat berinteraksi dan bertransaksi antara komunitas muslim dan budhis.

IHA yang merupakan kolaborasi organisasi dan lembaga masyarakat sipil Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan program di Rakhine State, Myanmar selama 2 tahun. Adapun nilai total komitmen bantuan kurang lebih 26 Milyar Rupiah yang akan difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, pangan dan non pangan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak konflik di Rakhine State, Myanmar.

Diharapkan program IHA akan berdampak jangka panjang dan mendukung proses rekonsiliasi antar komunitas di Rakhine State, Myanmar. (SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Misi PBB: Militer Myanmar Bakar Anak Rohingya Hidup-Hidup

Figure
Organization