Turki Peringatkan Prancis: Jangan Ulangi Kesalahan AS!

(Republika.co.id)

Jubir Kepresidenan Turki. (aa.com.tr/ar)

dakwatuna.com – Ankara. Juru Bicara Kepresidenan Turki memperingatkan agar Prancis tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan Amerika Serikat. Peringatan ini berkaitan dengan laporan yang menyebut keberadaan pasukan Prancis di Manbij, Suriah.

“Ini pesan kami kepada pemerintah Prancis: jangan ulangi kesalahan-kesalahan Amerika,” tegas Ibrahim Kalin, seperti dilansir Aljazeera.net, Jumat (06/04/2018).

Menurut Kalin, Paris mengaku tidak memiliki agenda untuk mengirim pasukan ke Manbij. Namun, Kalin menyebut negaranya tidak percaya dengan informasi media.

Kesalahan AS yang dimaksud Kalin ini berkaitan dengan keputusan Washington mendukung milisi-milisi Kurdistan. Dengan dalih memerangi ISIS, Washington melatih dan mempersenjatai milisi yang disebut Ankara sebagai teroris.

Hal senada juga disampaikan Menteri Urusan Uni Eropa Turki, Ömer Çelik. Menurutnya, pihak yang melarang Turki untuk intervensi ke Manbij harus melakukan tindakan agar organisasi teroris menyingkir.

Menurut laporan kelompok oposisi Suriah, di Manbij terdapat 350 pasukan milik Koalisi Internasional. Sebagian besar mereka berasal dari Amerika dan Prancis, imbuh laporan.

“Jika terbukti Prancis melatih milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, maka kami menganggap itu dukungan Paris kepada teroris,” kata Çelik saat konferensii pers bersama Menlu Prancis beberapa waktu lalu.

Unit Perlindungan Rakyat Kurdi dianggap Ankara sebagai sayap militer milik Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Sementara PKK telah digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Turki.

Beberapa pekan lalu, politisi kurdi mengungkap janji Presiden Prancis Emmanuel Macron. Menurutnya, Macron berjanji akan menambah jumlah pasukan di Utara Suriah. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...