Sindir Barat, PM Turki: Sejarah Turki Jauh dari Penjajahan

PM Turki, Binali Yildiriim. (aa.com.tr/ar)

dakwatuna.com – Sarajevo. Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim menyebut sejarah negatanya jauh dari praktik penjajahan. Sebaliknya, sejarah Turki dipenuhi dengan kisah kemanusiaan.

Dilansir aa.com.tr/ar, Selasa (03/04/2018), hal ini disampaikan Yildirim saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi di Bosnia-Herzegovina saat kujungannya ke sana beberapa waktu lalu.

“Budaya dan sejarah kami sama sekali tidak mencatat penjajahan, melainkan dipenuhi dengan kemanusiaan, yaitu memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” kata Yildirim.

Terkait hubungan Turki dan Bosnia, Yildirim berjanji akan mendukung Bosnia-Herzegovina dalam keanggotaan di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Selain itu, Yildirim juga mengingatkan pentingnya memperkuat infrastruktur yang menghubungakan Eropa, Balkan hingga Turki.

Lebih lanjut, Yildirim menyebut bertanggung jawab untuk mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan. Katanya, “Kami bertanggung jawab membantu manusia seperti ajaran keyakinan kami.”

Al-Ihsan ada dalam agama, budaya dan sejarah kami. Kami bertindak sebagaimana yang dicontohkan orang-orang terdahulu, dan berusaha mewariskannya kepada generasi mendatang,” lanjut Yildirim.

Dalam kesempatan tersebut, Yildirim juga menyinggung sikap Barat terhadap operasi ‘Ranting Zaitun’ yang dilancarkan Turki untuk membebaskan kota Afrin dari teroris.

Ia menyebutkan, Turki berulang kali menegaskan soal persatuan tanah Suriah. Menurutnya, Turki juga telah berupaya keras mengakhiri perang, menyelamatkan kaum tak bersalah dan membangun perdamaian abadi di Suriah.

Sumber: Anadolu Ajansı Arabıc

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...