Amnesti Internasional Beri Enam Rekomendasi pada Bin Salman

dakwatuna.com – London. Organisasi Amnesti Internasional menyeru Kerajaan Arab Saudi untuk berinvestasi pada hak asasi manusia, daripada mengikuti kampanye hubungan masyarakat yang dipimpin Barat, Kamis (29/03/2018).

Dilansir Aljazeera.net, Amnesti menyebut pengiklanan di surat kabar maupun papan reklame di London tak akan mengubah fakta situasi HAM di Saudi yang buruk.

Disebutkan, Saudi memasang iklan baik di surat kabar maupun jalanan London. Di antara iklan-iklan tersebut adalah tentang izin mengemudi bagi wanita, kampanye pemberantasan korupsi, dan klaim bahwa Saudi sedang melakukan perbaikan.

Lebih lanjut Amnesti merekomendasi Arab Saudi agar membuktikan bahwa mereka benar-benar memperhatikan soal HAM. Setidaknya ada enam rekomendasi, yaitu:

1. Mengakhiri penindasan terhadap para aktivis, jurnalis, akademisi dan kelompok oposisi.

Disebutkan, penindasan terhadap mereka meningkat beberapa bulan terakhir sejak Pangeran Muhammad bin Salman Al Tsani diangkat sebagai Putra Mahkota Kerajaan.

2. Mengakhiri penindasan terhadap minoritas Syiah.

Amnesti menyebutkan, kebebasan beragama masih menjadi mimpi di Saudi. penindasan terhadap minoritas Syiah disebut-sebut sebagai bukti nyata akan hal ini.

Amnesti menambahkan, para aktivis Syiah masih menjadi sasaran penangkapan. Dalam beberapa kasus, banyak dari mereka yang kemudian dijatuhi hukuman mati.

3. Mengakhiri praktik hukuman mati.

4. Mengakhiri penyiksaan.

5. Mengakhiri pembunuhan warga sipil dalam konflik Yaman.

6. Memperhatikan masyarakat sipil Saudi.

Amnesti melanjutkan, para aktivis, jurnalis, akademisi dan kelompok oposisi, bukanlah musuh. Menurut Amnesti mereka bisa menjadi faktor penting dalam rangka reformasi positif.

Orasi, tulisan dan seruan mereka, tambah Amnesti, adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemajuan Arab Saudi. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: William

Beri Nilai:

Tentang William